Rabu 08 Mar 2023 12:15 WIB

Imbas Kebakaran Depo Plumpang, Erick Copot Direktur Penunjang Usaha Pertamina

Sepanjang tahun 2021 hingga 2023 kemarin tercatat ada 10 insiden fatal.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Sejumlah petugas berada di lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jakarta, Senin (6/3/2023). Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk merelokasi Depo Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam waktu relokasi selama 3,5 tahun mendatang untuk mencegah kebakaran seperti yang terjadi pada Jumat (3/3/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sejumlah petugas berada di lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jakarta, Senin (6/3/2023). Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk merelokasi Depo Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam waktu relokasi selama 3,5 tahun mendatang untuk mencegah kebakaran seperti yang terjadi pada Jumat (3/3/2023).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Imbas kebakaran yang terjadi di Terminal Bahan Bakar (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) yang menewaskan 18 orang, Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya mencopot Direktur Penunjang Bisnis Dedi Sunardi.

Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansury membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan untuk sementara waktu hingga penetapan pejabat baru, jabatan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) akan dirangkap oleh Erry Widiastono.

Baca Juga

Erry merupakan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina. "Betul, sementara dihandle pak Erry," ujar Pahala kepada Republika.co.id, Rabu (8/3/2023).

VP Coorporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso juga membenarkan pergantian direksi di Pertamina. "Iya (pergantian direksi)," ujar Fadjar kepada Republika.co.id.

Direktur Penunjang Bisnis Pertamina memiliki kewajiban utama dalam memastikan prinsip Health, Safety, Security and Enviromental (HSSE) berjalan dengan baik. Imbas kebakaran yang terjadi di Plumpang kemarin sebanyak 18 orang meninggal dunia dan 35 orang mengalami luka bakar berat.

Kebakaran di Plumpang bukan yang pertama bagi perusahaan migas raksasa Indonesia ini. Sepanjang tahun 2021 hingga 2023 kemarin tercatat ada 10 insiden fatal baik pada operasional hulu, midstream hingga hilir. Insiden ini merenggut total 30 jiwa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement