EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menyatakan, optimisme kinerja ekonomi yang baik pada 2023 perlu didukung oleh potensi di sektor digital. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 sebesar 5,3 persen.
"Dua tahun terakhir, perilaku masyarakat semakin contactless dan ini salah satunya ditopang oleh layanan e-commerce dan on demand seperti ride hailing (ojek online), online food delivery, juga bisnis logistik berbasis online," kata dia secara virtual dalam acara "Executive Forum Media Indonesia: Menerangi Gelap 2023: Digital dan Konsumen jadi Andalan" di Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Pada 2022, Indonesia disebut menjadi pemain utama di sektor digital ASEAN karena 40 persen dari total transaksi di kawasan Asia Tenggara berasal dari Indonesia. Nilai ekonomi digital pada 2025 diprediksi mencapai 130 miliar dolar AS dan akan terus meningkat hingga 300 miliar dolar AS pada 2030.
Untuk merealisasikan potensi ekonomi digital yang sangat besar itu, lanjut dia, beberapa hal menjadi penting patut diperhatikan. Di antaranya jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar dalam usia produktif (15-46 tahun), memiliki lebih dari 2.400 startup atau peringkat ke-6 negara dengan startup terbanyak di dunia, dan penetrasi internet telah mencapai 76,8 persen.
Airlangga menekankan kolaborasi dan sinergi semua pihak, terutama peran dari korporasi dan rumah tangga, agar target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2023 dapat tercapai.
Hasil asesme menunjukkan tabungan rumah tangga dan korporasi semakin meningkat secara signifikan di masa pandemi Covid-19. Namun, tabungan itu belum dioptimalkan kembali untuk ekspansi dan belanja pada 2023.
"Karena itu, konsumsi dari investasi perlu didorong pada 2023 dan target investasi pada 2023 sebesar Rp 1.400 triliun akan meningkat menjadi Rp 1. 650 triliun di tahun 2024. Ini penting bagi Indonesia untuk meredam volitalitas global yang masih berlangsung," ungkap Airlangga.
Dengan memegang Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia disebut bertekad memperkuat relevansi kawasan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan. Ekonomi digital kembali diangkat menjadi salah satu dari pilar Keketuaan Indonesia di ASEAN di samping recovery, rebuilding, and sustainability dengan harapan mempercepat transformasi digital nan inklusif guna mengurangi kesenjangan digital di kawasan.
Ia berharap Keketuaan Indonesia di KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN dapat mendorong perekonomian nasional di berbagai kota yang menjadi tempat diselenggarakan acara pengiring KTT ASEAN 2023. "Itu sekaligus menjadi momen untuk memperlihatkan ketangguhan ekonomi, sehingga Indonesia layak menjadi tujuan investasi asing," ujar Airlangga.