EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah melemah tiga pekan berturut-turut, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini berpotensi menguat atau rebound. Pekan lalu, laju IHSG masih tersendat oleh sejumlah sentimen negatif sehingga kembali melemah 0,7 persen.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Rifqi Satria Dinandra mengatakan, pelemahan pekan lalu terutama terimbas data dari China yang menyebut ekonomi hanya akan tumbuh di kisaran lima persen. Harga-harga mineral dan energi pun terkena imbasnya.
Sentimen lainnya yang mempengaruhi gerak IHSG yaitu cadangan devisa. Pada akhir Februari cadangan devisa meningkat disebabkan oleh penerimaan pajak dan penarikan utang luar negeri pemerintah.
Bank sentral memiliki cadangan devisa yang memadai untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Kalau devisa meningkat maka BI akan punya banyak cadangan untuk menstabilkan jika terjadi volatilitas nilai tukar.
"Cadangan devisa ini penting untuk emiten-emiten yang import untuk memproduksi," kata Rifqi, Senin (13/3/2023).
Subsidi kendaraan listrik juga menjadi sentimen positif IHSG pekan lalu. Pemerintah mengumumkan, pemberian insentif atau subsidi kendaraan listrik akan mulai berlaku efektif mulai 20 Maret 2023.
Untuk pekan ini, lanjut Rifqi, sentimen yang menjadi perhatian pelaku pasar yakni neraca perdagangan dan BI Rate serta inflasi AS. Neraca perdagangan yang rilis pada 15 Maret diperkirakan akan surplus dan BI diperkirakan akan menahan suku bunga.
"Jika neraca perdagangan dan BI Rate benar-benar positif, maka akan mengerek IHSG ke jalur penguatan, karena sudah tiga pekan ini IHSG melemah tipis," kata Rifqi.
Sementara itu, inflasi AS juga akan rilis pekan ini. Data ini penting untuk melihat bagaimana arah kebijakan The Fed. Apabila inflasi kembali naik, The Fed dikhawatirkan akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga.
Berdasarkan sejumlah sentimen di atas, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang bisa diperdagangkan pekan ini, antara lain:
TLKM (Support: 3.940, Resistance: 4.150),
ISAT (Support: 6.900, Resistance: 7.250),
BBRI (Support: 4.730, Resistance: 4.980),
BMRI (Support: 10.175, Resistance: 10.650),
BBNI (Support: 8.800, Resistance: 9.575)
AMRT (Support: 2.770, Resistance: 2.920)
*Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian keuangan yang timbul dari perdagangan saham. Pembaca diharapkan bijak dalam mengelola keuangannya.