Rabu 15 Mar 2023 14:04 WIB

Nigeria Berlakukan Transaksi Uang Lama di Tengah Krisis Uang Tunai

Nigeria kekurangan uang tunai pecahan baru menggantikan desain lama.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang mengantri untuk menarik uang dari mesin ATM di luar bank di Lagos, Nigeria, Selasa, 7 Februari 2023. Bank sentral Nigeria telah memperpanjang batas waktu untuk menukar mata uang lamanya dengan uang kertas yang didesain ulang setelah perubahan tersebut memicu kekurangan uang tunai. Pada hari Selasa, 14 Maret 2023, uang kertas lama dan yang didesain ulang masih belum tersedia untuk ribuan orang yang mengantre di bank di ibu kota Nigeria, Abuja.
Foto:

Organisasi tersebut mengatakan situasi seperti itu, semakin menekan orang dan bisnis di negara di mana 63 persen populasinya miskin dan 33 persen dari total penduduk Nigeria yang menganggur. "Hilangnya metode pembayaran utama memengaruhi transaksi bisnis. Anda tidak bisa membeli dan tidak bisa menjual, terutama untuk segmen ekonomi yang sebagian besar digerakkan oleh uang tunai,” kata Direktur Pusat Promosi Perusahaan Swasta Nigeria, Muda Yusuf.

Pemerintah selaku pembuat kebijakan mengklaim pergantian mata uang akan mengekang inflasi, melawan pencucian uang dan membatasi penggunaan uang tunai untuk membeli suara dalam pemilihan umum Nigeria, yang dimulai bulan lalu.

 

"Tetapi sebagian besar hasil yang diinginkan dari program tersebut belum tercapai karena penerapannya yang buruk," menurut Tunde Ajileye, seorang mitra di perusahaan SBM Intelligence yang berbasis di Lagos.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement