EKBIS.CO, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menteri Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, Won Hee-ryong menaiki LRT Fase 1A, rute Stasiun Velodrome ke Stasiun Pegangsaan Dua pada Jumat (17/3/2023). Tujuan perjalanan bersama ini adalah untuk memperkenalkan LRT Jakarta Fase 1A sekaligus sebagai langkah awal untuk memulai investasi pada proyek pembangunan fase selanjutnya yaitu Rute 1B Velodrome-Manggarai.
"Hari ini beliau (Menteri Won) mencoba rute LRT Fase 1A ke Stasiun Pegangsaan Dua. Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan rute berikutnya yaitu dari Stasiun LRT Velodrome ke Manggarai yang memiliki panjang sekitar 6,4 kilometer. Untuk konstruksi lelangnya akan dimulai pada Juni 2023," kata Heru di stasiun Pegangsaan Dua, Jakarta pada Jumat (17/3/2023).
Kemudian, ia menjelaskan dalam perencanaan fase selanjutnya ini sudah ditetapkan beberapa titik lokasi yang bertujuan untuk mempermudah akses mobilitas warga dalam beraktivitas sehari-hari sekaligus dapat menunjang pertumbuhan roda perekonomian di Jakarta.
"Penetapan lokasi sudah ada dalam perencanaan. Hal ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang dilanjutkan untuk meningkatkan sarana transportasi massal di Jakarta. Sehingga membantu mobilitas warga dan mendorong laju perekonomian," kata dia.
Sementara itu, Menteri Won Hee-ryong sangat antusias menikmati perjalanan ketika menjajal rute LRT Fase 1A. Ia juga mengapresiasi operasional LRT Jakarta dan siap membantu Indonesia untuk menghadirkan investor dari Negeri Ginseng.
"Saya bersama PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono baru saja selesai menjajal transportasi LRT Fase 1A. Menurut saya, fase ini telah berjalan dengan sangat sukses di Indonesia. Untuk fase berikutnya, kami dari Korea Selatan akan mengerahkan segala upaya, seperti membawa calon investor untuk mengikuti tender pada pembangunan LRT Fase selanjutnya," kata Won.
Won menjelaskan, Korea Selatan dan Indonesia adalah dua negara yang bersahabat yang telah terjalin hubungan baik sekitar 50 tahun. Ia menilai semangat warga Indonesia sangat tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan. Hal ini pun berpengaruh dalam peningkatan mobilitas warga, terutama saat melakukan aktivitas perekonomian.
"Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi, diperlukan aktivitas yang masif dalam mendorong perekonomian ke arah yang maju. Aktivitas ini pun menciptakan mobilitas warga yang tinggi. Untuk menunjang hal itu, dibutuhkan transportasi massal yang memadai," kata dia.