EKBIS.CO, JAKARTA – Kemacetan makin terasa setelah pemerintah melonggarkan pembatasan perjalanan yang sebelumnya dilakukan saat pandemi Covid-19. Perjalanan dari kota-kota pinggiran Jakarta kembali mulai menemui titik sebelum pandemi bahkan bisa lebih parah pada waktu tertentu yang membutuhkan dua hingga dua setengah jam perjalanan.
Meskipun peningkatan aktivitas mendongkrak kegiatan perekonomian, namun juga menghadirkan kesesakan tersendiri. Antrean Kereta Rel Listrik (KRL) hingga bus Transjakarta kian mengular karena peningkatan aktivitas yang signifikan.
Sementara, jalan tol maupun arteri semakin dipenuhi dengan lalu lintas kendaraan pribadi. Pada akhirnya kemacetan di jalan raya dan kesesakan di setiap layanan transportasi umum semakin meningkat.
Bagi masyarakat suburban tentu penambahan kapasitas transportasi umum bisa menjadi salah satu solusi. Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek kian dinanti terutama bagi kaum suburban di pinggiran Depok, Cibubur, hingga Bekasi.
Dian Fatriyana (33 tahun) merasa kini harus menyediakan waktu yang cukup panjang untuk menuju lokasi bekerja. “Sepertinya sekarang sudah kembali seperti sebelum pandemi atau bahkan lebih parah. Saya sekarang jadi butuh dua jam 30 menit untuk sampai kantor dari Cibubur,” kata Dian kepada Republika, Ahad (12/2/2023).
Dian merasa seperti serba salah untuk menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Sebab, akses dari Cibubur menuju Jakarta dan sebaliknya hanya bisa menggunakan jalan tol.
“Naik Transjakarta juga tidak ada jalur khususnya menuju Cibubur. Ujung-ujungnya bertemu dengan kepadatan di tol yang sekarang sudah tidak masuk akal kalau jam sibuk,” tutur Dian.
Begitu juga dengan Idealisa (30 tahun) warga Bekasi yang sangat merasa kebutuhan banyak orang menggunakan transportasi umum semakin meningkat. Sementara layanan transportasi umum semakin penuh dan jalan juga semakin macet.
“Maunya LRT Jabodebek cepat selesai. Soalnya, sekarang Stasiun Manggarai saja sudah membludak, biar ada alternatif transportasi dari Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya,” ucap Idealisa.
Idealisa mengharapkan LRT Jabodebek memiliki tarif yang terjangkau. Terlebih karakter pengguna transportasi umum dan pribadi sangat berbeda sehingga diharapkan saat menggunakan LRT Jabodebek juga tetap harus efisien.
Agar LRT Jabodebek menjadi solusi kemacetan, Ketua Forum Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengatakan banyak faktor yang perlu dipenuhi. Terlebih, Aditya menilai LRT Jabodebek sudah memiliki kelebihan tersendiri.
“LRT Jabodebek memiliki kelebihan menghubungkan suburban dengan Kota Jakarta dan jaraknya juga sudah cukup jauh. Ini sama seperti KRL yang menghubungkan kota-kota penyangga ke pusat kota,” kata Aditya kepada Republika, Ahad (12/2/2023).
Terdapat beberapa hal yang pelu dimaksimalkan agar LRT Jabodebek yang rencana beroperasi tahun ini bisa menjadi solusi kemacetan.