EKBIS.CO, SURABAYA -- Sejumlah harga kebutuhan pokok di Surabaya, Jawa Timur, mengalami kenaikan menjelang Ramadhan. Di antaranya, harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Surabaya, mengalami kenaikan dan menembus Rp 90 ribu per kilogram. Posisi harga tersebut terjadi di Pasar Keputran Surabaya.
Kenaikan harga cabai rawit itu pun diamini salah satu pedagang di Pasar Wonokromo, Herni Wijaya (41 tahun). Herni mengatakan, harga cabai rawit di Pasar Wonokromo rata-rata dijual dengan harga Rp 80 ribu per kilogram.
Padahal, kata dia, pekan lalu harga cabai rawit masih di kisaran Rp 65 hingga Rp 70 ribu per kilogram. "Iya sekarang harganya sudah Rp 80 ribuan per kilogram. Harganya naik terus," ujarnya kepada Republika, Senin (20/3/2023).
Berdasarkan pantauan di Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga rata-rata cabai rawit di Surabaya memang di harga Rp 80 ribu per kilogram. Di Pasar Wonokromo dan Pasar Tambahrejo, harga cabai rawit tercatat Rp 80 ribu per kilogram. Kemudian, di Pasar Genteng dan Pasar Pucang Anom, harga cabai rawit tercatat di harga Rp 75 ribu per kilogram.
Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur Nanang Triatmoko mengaku belum mengetahui apa yang menjadi penyebab kenaikan harga cabai rawit di pasaran. Sebab, kata dia, jika dilihat dari pasokan, saat ini stoknya cukup banyak mengingat berada pada masa panen raya.
"Kami masih mencari tahu penyebabnya, karena saat ini sedang panen raya. Biasanya kalau pasokan banyak harganya turun," kata Nanang.
Nanang mengatakan, harga cabai rawit pada tingkat petani saat ini di kisaran Rp 55 ribu per kilogram. Nanang mengatakan, meskipun harga komoditas ini naik, bukan berarti para petani mendapat untung besar. Menurut dia, cuaca yang tidak menentu membuat produksi cabai menjadi tidak maksimal.