EKBIS.CO, JAKARTA-- Ford Motor, produsen otomotif asal Amerika Serikat memperkirakan unit bisnis kendaraan listriknya akan merugi 3 miliar dolar AS tahun ini atau setara Rp 45 triliun dengan kurs Rp 15.000 per dolar AS.
Ford memproyeksikan kerugian kumulatif tiga tahun mobil listriknya (Model e) dari 2021-2023 sebesar 6 miliar dolar AS, termasuk kerugian tahun lalu sebesar 2,1 miliar dolar AS. Tetapi perusahaan mengharapkan mobil listrik (EV) generasi pertamanya, termasuk F150 Lightning dan Mustang Mach E, akan menyumbang profit sebelum pajak pada akhir tahun 2024.
Kerugian yang diproyeksikan Ford terungkap pada briefing untuk investor dan analis pada Kamis (23/3/2023) untuk membahas format pelaporan keuangan baru perusahaan. Saham Ford naik 1,9 persen pada posisi 11,70 dolar AS mendekati perdagangan saham tengah hari pada Kamis.
Chief Financial Officer Ford John Lawler mengatakan Ford tidak lagi akan membagi laporan keuangan berdasarkan wilayah. Kini pendapatan dihitung hanya berdasarkan unit bisnis. "Begitulah cara kami menjalankan perusahaan sekarang," kata Lawler sebagaimana dilaporkan Reuters Jumat (24/3/2023).
Dia mengatakan Ford akan membagi penjualan triwulanan dan tahunan serta pangsa pasar untuk enam pasar global teratas perusahaan. Di dalamnya termasuk Amerika Serikat, China, dan Jerman, tetapi tidak lagi akan melaporkan berdasarkan wilayah.
Tahun lalu, Ford mengalami kerugian sebelum pajak sebesar 600 juta dolar AS di China. Namun di kawasan Eropa tidak rugi namun juga tidak untung. Sedangkan laba 400 juta dolar AS diperoleh di Amerika Selatan, dengan sebagian besar pendapatannya sebelum bunga dan pajak – sebesar 9,2 miliar dolar AS - berasal dari Amerika Utara.
Perusahaan mengharapkan bisnis kendaraan komersial Ford Pro membukukan pendapatan hampir dua kali lipat laba sebelum pajak tahun ini menjadi 6 miliar dolar AS. Sementara Ford Blue akan mengalami peningkatan pendapatan yang moderat menjadi 7 miliar dolar AS..
Lawler menegaskan kembali target perusahaan untuk margin EBIT yang disesuaikan 10 persen pada akhir 2026.
Dia mengatakan Ford akan memiliki kapasitas global untuk membangun 600 ribu kendaraan listrik pada akhir 2023 dan 2 juta pada akhir 2026. "Kami bermaksud untuk menggunakan kapasitas itu sepenuhnya. Lebih dari setengah dari penjualan EV tersebut pada awalnya akan berasal dari pelanggan baru,” tambahnya.