Jumat 14 Apr 2023 17:33 WIB

PTPP Tegaskan Kondisi Perusahaan Sehat

PTPP mencatat tingkat kesehatan perusahaan 75,75 pada 2022.

Red: Friska Yolandha
PTPP
Foto:

Sejak tahun 2016, PT PP telah melakukan berbagai aksi korporasi besar melalui pembentukan badan usaha jalan tol (BUJT) dan aktivitas investasi lainnya, seperti pendirian PT PP Infrastruktur, PT PP Semarang Demak, PT KIT Batang, PT Celebes Railways Indonesia, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda, dan PT Jasamarga Pandaan Malang. Pendanaan ini berkontribusi terhadap laba perusahaan baik melalui sinergi lini bisnis, maupun peluang mendapatkan proyek baru melalui kegiatan investasi.

Meninjau rasio kas perusahaan, data menunjukkan adanya penurunan namun hal tersebut terjadi dikarenakan adanya penyerapan terhadap dana rights issue dan PMN yang berhasil dihimpun perusahaan pada tahun 2016. Perseroan menghimpun dana segar dari hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) melalui program rights issue sebesar Rp2,16 triliun dan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah sebesar Rp 2,25 triliun.

Sampai dengan saat ini, PTPP telah merealisasikan penyerapan dana tersebut sebesar 24 persen untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroran, dan sisanya sebesar 76 persen telah digunakan sebagai modal belanja perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan proyek infrastruktur prioritas, seperti pembangunan kawasan pelabuhan, jalan tol, apartemen menengah, kawasan industri, dan pembangkit listrik.

Dalam rangka peningkatan arus kas perusahaan, PTPP telah melakukan aksi korporasi berupa pelepasan asset entitas asosiasi, yaitu Jalan Tol Pandaan Malang, Jalan Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi, dan Jalan Tol Cisumdawu. Ke depannya, PTPP akan melanjutkan penguatan arus kas untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan melalui pelepasan asset.

"Perseroan juga akan terus memperkuat bisnis inti konstruksinya dengan selektif dalam pemilihan proyek-proyek prospektif yang berkontribusi terhadap laba maupun arus kas perusahaan," katanya.

PT PP berhasil bertahan di tengah kondisi yang penuh tantangan selama masa pandemi COVID-19 dimana perusahaan mampu bersaing dan membuktikan performanya dengan adanya peningkatan dibandingkan dengan kinerja di tahun sebelumnya. Di tengah pandemi COVID-19 tahun 2020, perusahaan masih berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 311 miliar. 

 

Setelah pandemi meskipun belum dapat mengembalikan kinerja seperti sebelumnya karena efek pasca pandemi, perseroan konsisten dalam meningkatkan pertumbuhan kinerjanya di tengah kondisi ketidakpastian perekonomian global dan nasional yang tercermin pada pertumbuhan kontrak baru, pendapatan usaha, dan laba kotor di tahun buku 2022.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement