Rabu 19 Apr 2023 19:50 WIB

Terlibat di Hannover Messe 2023, BPSDMI Siap Ikuti Arahan Presiden Jokowi

Indonesia menargetkan empat agenda utama pada keikutsertaannya dalam ajang tersebut.

Red: Gilang Akbar Prambadi
BPSDMI mengikuti Gelaran Hannover Messe 2023 di Jerman.
Foto: Dok. Web
BPSDMI mengikuti Gelaran Hannover Messe 2023 di Jerman.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Olaf Scholz meresmikan Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 pada Selasa (18/4/2023) pagi waktu Hannover. Seperti dilansir dari Antara, sebagai official partner country di perhelatan akbar industri tersebut, Indonesia menghadirkan Zona National Pavilion dengan estimasi area mencapai 3.000 meter kubik.

“Paviliun Indonesia dirancang khusus mengikuti bentuk kapal tradisional Indonesia, Kapal Pinisi. Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan masa depan. Kapal Pinisi ini memiliki kompas yang dinamakan Making Indonesia 4.0 sebagai navigator transformasi industri di Indonesia,” ujar Presiden dalam peresmian Paviliun Indonesia di Hall 2, Hannover Messe.

Baca Juga

“Dengan spirit 'Infinite Journey', mari berlayar bersama dan mengakselerasi transformasi industri bagi dunia yang lebih baik, karena berinvestasi di Indonesia berarti berinvestasi di masa depan yang lebih cerah,” kata Presiden menuturkan. 

Gelaran Hannover Messe 2023 membawa dampak positif terhadap peningkatan investasi di Indonesia. Pada ajang pameran teknologi industri terbesar di dunia tersebut, terdapat sejumlah kesepakatan kerja sama yang akan ditandatangani oleh pemerintah dan pelaku bisnis.

“Perjanjian kerja sama ini merupakan capaian dari salah satu sasaran partisipasi Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe 2023, yaitu terwujudnya kerja sama industri dan penanaman modal asing,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Hannover, Jerman.

Menperin menyebutkan, terdapat 27 perjanjian kerjasama yang akan ditandatanganipihak Indonesia pada perhelatan Hannover Messe 2023, “Adapun 75% dari peserta penandatanganan MoU itu berasal dari co-exhibitor Hannover Messe 2023, dan sisanya diluar co-exhibitor. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme co-exhibitor untuk menjalin kerjasama dengan mitra cukup tinggi,” ungkapnya.

Kemudian, untuk lingkup kerja sama secara G to B, di antaranya meliputi peningkatan sumber daya manusia dalam pembangunan dan transformasi industri 4.0, pengelolaan limbah menjadi energi, pengelolaan limbah dengan menggunakan sirkular ekonomi, serta kolaborasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Adapula kerja sama tentang pengelolaan limbah menjadi energi, pendirian pusat pabrik kimia dan molding, pendirian pusat pembelajaran, kerja sama dalam ekosistem pengisian ulang kendaraan listrik (electric vehicle-EV) dan informasi digital industri 4.0.

Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyatakan komitmennya dalam upaya peningkatan investasi di Indonesia.Upaya ini diyakini akan mengakselerasi peningkatan daya saing industri dan pertumbuhan ekonomi nasional. 

Hannover Messe 2023 dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri nasional serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki potensi kekuatan pasar dunia, namun juga memiliki arti dan peranan penting dalam kontribusinya menunjang perkembangan teknologi industri dan pendukungnya.

Indonesia menargetkan empat agenda utama pada keikutsertaannya dalam ajang Hannover Messe tahun ini. Pertama, untuk mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerja sama industri. Ketiga, mempromosikan investasi dan ekspor. Terakhir, untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring rantai suplai global.

Kepala BPSDMI Masrokhan menyampaikan bahwa potensi kerjasama yang dapat diraih pada Hannover Messe kali ini sangat besar untuk mendukung proses transformasi teknologi 4.0 pada terutama Industri prioritas dengan hadirnya Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0).

Masrokhan menambahkan kerjasama yang dapat ditindaklanjuti meliputi: Pengembangan sumber daya manusia industri terkait Industry 4.0 melalui penyelenggaraan program-program peningkatan kapasitas; Penyediaan mock-up/showcase lini mesin dan peralatan multimedia senilai hingga 700 ribu euro untuk ditempatkan di area pusat pameran pada PIDI 4.0 beserta program transfer teknologinya; Utilisasi mock-up lini mesin dan peralatan multimedia; Pengembangan pendidikan, kurikulum pelatihan, dan program pelatihan serta penyelenggaraan program-program peningkatan kapasitas, termasuk kunjungan dan pertukaran materi pelajaran, tenaga ahli, modul pembelajaran, kurikulum, teknologi dan/atau personil teknis.

"BPSDMI siap mendukung percepatan transformasi teknologi 4.0 dan penyiapan SDM-nya melalui PIDI 4.0 setelah Hannover Messe dengan kesepakatan dan program kegiatan bersama sesuai dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0," kata Masrokhan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement