REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Motor listrik telah menarik perhatian masyarakat Indonesia sebagai kendaraan utama ramah lingkungan dan irit bahan bakar. Pemerintah pun menggelontorkan subsidi Rp 7 juta per motor untuk mendongkrak pemakaian dan penjualan motor listrik.
Tiga merek mendapat bantuan subsidi penjualan, yakni Gesit, Volta, dan Selis. Subsidi berlaku mulai 20 Maret 2023 untuk motor listrik baru sebanyak 200 ribu unit dan 50 ribu motor listrik konversi. Subsidi ini berlaku hingga Desember 2023.
Belum ada data penjualan motor listrik muncul setelah pemberlakuan subsidi ini. Namun, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan penjualan motor listrik sampai Oktober 2022 hanya sebanyak 31.827, sementara sepeda motor konvensional mencapai 5,2 juta unit.
"Pasar motor listrik nasional masih kecil. Sekalipun ada kebijakan bantuan subsidi, itu tak serta merta langsung mengangkat posisi pangsa pasar motor listrik di Indonesia," kata Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala, beberapa waktu lalu.
Terkait motor listrik ini, Republika pun menggelar survei merek motor listrik yang dimiliki netizen di Indonesia. Survei digelar di platform Republika.co.id selama tujuh hari dengan melibatkan 3.349 responden dari seluruh Indonesia.
Ada delapan merek motor listrik yang dimasukkan ke dalam pertanyaan survei ini, yakni Selis, Gesits, Volta, Alva One, Uwinfly, Gogoro, NIU, dan ECGO. Hasilnya?
Gesits menjadi merek motor listrik paling banyak dimiliki netizen dengan jumlah 17,83 persen dari total kepemilikan motor listrik. Posisi kedua dan ketiga disusul Uwinfly dan Volta masing-masing dengan 15,62 persen dan 14,69 persen.
Di posisi terbawah ada merek Gogoro sebesar 3,97 persen, NIU 6,09 persen, dan ECGO dengan 7,20 persen. Motor listrik Alva One mencatat kepemilikan dari netizen sebesar 12,27 persen.
Daftar lengkap hasil survei merek motor listrik pilihan netizen ini bisa dibaca di tabel grafik yang dilekatkan di berita ini.
IKUTI SURVEI LAINNYA, Klik di Baris Ini
