Peningkatan ekspor barang pada komoditas nonmigas terutama terjadi pada bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta nikel. Sedangkan, pada sejumlah komoditas migas, peningkatan terjadi pada gas alam, hasil minyak, dan minyak mentah. "Komoditas nonmigas dan migas ini permintaan luar negerinya masih bagus," jelasnya.
Sementara, sambung dia, ekspor jasa tumbuh signifikan seiring peningkatan jumlah wisman dan devisa masuk dari luar negeri.
Selanjutnya, PMTB tumbuh 2,11 persen (yoy) terutama pada kelompok barang modal jenis kendaraan, produk kekayaan intelektual, serta mesin dan perlengkapan yang masing-masing tumbuh 24,09 persen (yoy), 5,06 persen (yoy), dan 4,62 persen (yoy).
PMTB pada modal jenis kendaraan baik dari domestik maupun luar negeri merupakan salah satu pendorong PMTB pada triwulan ini. PMTB produk konstruksi juga tercatat naik 0,32 persen (yoy).
Edy melanjutkan konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan positif yakni 6,17 persen (yoy) pada kuartal I 2023, setelah terkontraksi empat triwulan selama tahun 2022. Selain itu, impor mencatat kenaikan 2,77 persen (yoy).