EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Permata Tbk atau PermataBank membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 756 miliar pada kuartal I 2023, naik dari yang sebelumnya sebesar Rp 750,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia yang menguat hingga di kuartal pertama tahun 2023, PermataBank kembali memperlihatkan pencapaian kinerja yang baik," kata Direktur Utama PermataBank Meliza M Rusli dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Dari segi aset, PermataBank juga mencatat pertumbuhan sebesar 4,9 persen secara tahunan (yoy), yakni menjadi Rp 252,7 triliun dari yang sebelumnya Rp 240,9 triliun. Penyaluran kredit PermataBank naik 0,5 persen yoy menjadi Rp 130,1 triliun, didorong oleh pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 7,0 persen.
Rasio kredit bermasalah atau non performingloan (NPL) gross terjaga stabil di level 3,2 persen. Sementara rasio NPL net tercatat berada pada level yang lebih baik dari tahun lalu, yakni pada level 0,4 persen dari yang sebelumnya 0,6 persen.
Rasio biaya terhadap pendapatan atau cost to income (CIR) tercatat membaik menjadi 50,2 persen pada Maret 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 54,4 persen.
Rasio biaya operasi pendapatan operasi juga membaik menjadi 78,1 persen, dibandingkan dengan posisi Desember 2022 sebesar 82,4 persen. PermataBank mencatat total simpanan nasabah sebesar Rp 190,4 triliun, naik 3,6 persen bila dibandingkan tahun lalu.
Kemudian, hingga kuartal I 2023, dana murah atau currentaccountsavingaccount (CASA) tumbuh 4,7 persen yoy menjadi Rp 108,6 triliun dengan kontribusi pertumbuhan giro sebesar 5,7 persen dan tabungan sebesar 3,1 persen. Dengan demikian, rasio CASA PermataBank meningkat menjadi 57,1 persen, lebih tinggi dari capaian akhir Maret 2022 sebesar 56,4 persen.
Permodalan PermataBank berada dalam posisi yang kuat. Tercermin pada rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dan tingkat ekuitas umum 1 atau commonequitytier-1 (CAT-1) masing-masing sebesar 41,4 persen dan 31,6 persen.