EKBIS.CO, JAKARTA -- Biro riset milik holding BUMN asuransi dan penjaminan Indonesia Financial Group (IFG), IFG Progress, menegaskan potensi industri asuransi tahun ini tetap menjanjikan. Optimisme tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 yang tumbuh 5,03 persen.
"Ke depannya kami melihat ada pertumbuhan positif karena ekonomi semakin membaik," kata Head/Senior Executive Vice President IFG Progress Reza Yamora Siregar, Rabu (10/5/2023).
IFG Progress memproyeksikan premi asuransi jiwa pada tahun ini akan membukukan pertumbuhan sebesar 2 persen–5 persen yoy. Sementara itu, proyeksi pertumbuhan klaim pada industri asuransi jiwa diperkirakan akan berada pada kisaran 5 persen–9 persen yoy pada tahun ini.
Reza melihat permintaan terhadap asuransi kesehatan tahun ini sudah mengalami peningkatan, terutama setelah dicabutnya status darurat Covid-19. Dia mengakui selama pandemi, premi asuransi kesehatan secara umum itu sempat mengalami penurunan pertumbuhan.
"Saat itu demandnya hampir tidak ada karena spending juga hancur. Kami mengharapkan kondisi akan berubah tahun ini terutama di kuartal kedua," kata Reza.
Untuk industri asuransi umum, tingkat premi diproyeksikan tumbuh sebesar 6 persen yoy. Sementara itu, dari sisi klaim, pertumbuhan klaim diproyeksikan akan tumbuh 10 persen yoy di tahun 2023 yang dikontribusi dari lini bisnis asuransi kredit.
Sejalan dengan itu, industri reasuransi bakal tumbuh seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia. IFG Progress memproyeksikan premi reasuransi akan tumbuh sebesar 6,2 persen yoy. Sedangkan tingkat klaim reasuransi diasumsikan meningkat sebesar 10,3 persen yoy.