EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginginkan adanya pensiun dini terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara demi menuju emisi nol bersih pada 2060 mendatang. Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia, Tbk Garibaldi Thohir (Boy Thohir), menuturkan, pihaknya selalu sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menuju industri yang ramah lingkungan.
Meski sebagai produsen batu bara, ia memahami dan mendukung keinginan pemerintah soal pensiun dini tersebut. Namun, upaya tersebut memerlukan waktu dan harus dilakukan secara bertahap.
"Kita suportif tapi itu butuh waktu, tidak mungkin langsung. Sata setuju (pensiunkan) sekali PLTU-PLTU yang sudah tua-tua 40 tahun," kata Boy Thohir, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (11/5/2023)
Menurut dia, PLTU yang sudah berusia tua tentu menggunakan teknologi lama dengan tingkat emisi karbon yang tinggi. Namun, untuk PLTU-PLTU baru, ia meyakinkan sudah menggunakan teknologi lebih baru sebaiknya untuk dipensiunkan secara bertahap.
"PLTU-PLTU baru itu sudah super ultra critical, bertahaplan apakah 10, 15, 20 tahun lagi," katanya.
Boy menambahkan, Adaro saat ini telah menunjukkan dukungan konkret terhadap keinginan pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih 2060. Itu salah satunya ditunjukkan upaya hilirisasi mineral yang salah satunya dapat mendukung industri mobil listrik di Indonesia.
"Kita selalu in line dengan kebijakan pemerintah dan disitu kenapa kita berperan aktif dalam hilirisasi (mineral) dalam net zero emission. Kita tahu pemerintah pasti lebih tahu dari kita mana yang baik dan diperlukan," kata Boy Thohir.