Senin 15 May 2023 13:15 WIB

Masih Amankah Utang Luar Negeri Indonesia? Ini Kata Bank Indonesia

ULN pemerintah melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas menata tumpukan uang rupiah dan dolar Amerika di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (7/3).Bank Indonesia (BI) mengklaim struktur Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tetap sehat.
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
Petugas menata tumpukan uang rupiah dan dolar Amerika di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (7/3).Bank Indonesia (BI) mengklaim struktur Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tetap sehat.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengeklaim struktur utang luar negeri (ULN) Indonesia tetap sehat. Hal tersebut didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

"ULN Indonesia pada kuartal I 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang tetap stabil di kisaran 30,1 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Senin (15/5/2023). 

Baca Juga

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang. Saat ini porsi ULN berjangka panjang mencapai 87,6 persen dari total ULN. 

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Langkah ini juga didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," kata Erwin. 

Dari sektor publik, ULN pemerintah melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN pemerintah pada kuartal I 2023 tercatat sebesar 194,0 miliar dolar AS, atau turun sebesar 1,1 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 6,8 persen. 

Sementara itu, ULN swasta juga mengalami kontraksi dan lebih dalam. Posisi ULN swasta pada kuartal I 2023 tercatat sebesar 199,4 miliar dolar AS, turun 3,0 persen yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 1,7 persen yoy. 

Pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations) masing-masing mengalami kontraksi 2,9 persen yoy dan 3,5 persen yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi kuartal lalu yang masing-masing tercatat 1,4 persen dan 2,7 persen. 

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; industri pengolahan; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 77,9 persen dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4 persen terhadap total ULN swasta. 

Ekonom Menilai ULN Indonesia Penuh Risiko

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini pada awal tahun menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa mewariskan utang melambung tinggi....

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement