EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan membukukan kontribusi pertumbuhan produksi migas sebesar tujuh persen year on year serta laba bersih sebesar 4.67 miliar dolar AS atau setara Rp 69,03 triliun (kurs Rp 14.783 per dolar AS). Adapun kontribusi nasional PHE juga semakin signifikan atas lifting minyak sebesar 68 persen dan lifting gas sebesar 33 persen.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, mengatakan PHE berhasil mencapai produksi sebanyak satu juta BOEPD atau sebesar 967 MBOEPD dari 65 blok Migas pada 2022. "Per hari ini, produksi migas Pertamina telah melampaui satu Juta BOEPD," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).
Menurutnya hal ini juga tidak lepas juga dari strategi Pertamina dalam membentuk konsep holding-subholding, sehingga PHE memiliki fleksibilitas yang cukup dalam menyusun strategi dan mengambil keputusan yang cepat sesuai situasi ekosistem bisnis yang dinamis. Nicke berharap kinerja PHE bisa berdampak pula pada peningkatan pemberdayaan masyarakat khususnya sekitar wilayah kerja perusahaan.
“Sehingga masyarakat sekitar bisa ikut merasakan langsung dampak positif kinerja perusahaan melalui program-program bagi masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro, menambahkan PHE memanfaatkan momentum harga minyak yang tinggi dan momentum recovery kondisi makro ekonomi pasca pandemi Covid-19. Anak usaha PHE yakni Regional 1 (Pertamina Hulu Rokan), Regional 2 (Pertamina EP), Regional 3 (Pertamina Hulu Indonesia), Regional 4 (Pertamina EP Cepu) dan Regional 5 (Pertamina Internasional EP), PT Elnusa, PT PDSI, PT Badak NGL dan DSLNG.
“Dengan begitu laba bersih bersih konsolidasi mencapai 4.67 miliar dolar AS,” ucapnya.
Sepanjang 2022, PHE merealisasikan investasi sebesar 3,2 miliar dolar AS dan opex 5,9 miliar dolar AS dalam melaksanakan 689 sumur pengembangan, 638 workover, reaktivasi sumur dan waterflood.
“PHE menjadi kontributor penting dalam peran serta membangun ekonomi nasional kegiatan aktivitas hulu Migas,” ucapnya.
Wiko memaparkan, ada berbagai project besar yang sudah on-stream seperti SLO Rokan stage 1, Jambaran Tiung Biru, OPLL Mahakam. Sepanjang 2022 juga mendapatkan 106 BD FID senilai 3,5 miliar dolar AS untuk mengelola cadangan sebesar 252 MMBOE.
“Capaian eksplorasi juga sangat menggembirakan, PHE berhasil mencapai success ratio sebesar 65 persen dari 17 sumur eksplorasi dengan total temuan 2C sebesar 345 MMBOE,” paparnya.
Menurutnya penyelesaian 2D Vibroseis Jawa 1080 kilometer pada komitmen kerja pasti wilayah terbuka juga merupakan bagian PHE khusus unlock new play guna mendukung target satu juta Barel per Day. Sebagai bagian dari upaya Go Global, PHE juga berhasil penambah participating interest pada wilayah kerja West Qurna di Irak.
Wiko menyebut capaian ini tidak terlepas juga dari upaya PHE mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, Governance.
Adanya dukungan Pertamina selaku Holding dan dukungan pemerintah melalui kegiatan eksplorasi, pengembangan, asset integrity, PHE berperan signifikan dalam membangun kembali kapasitas industri hulu migas nasional. Kemudian capaian tingkat komponen dalam negeri industri hulu migas PHE sebesar 65 persen merupakan bukti konkrit upaya PHE dalam membangun kapasitas nasional pada industri hulu migas.
Adapun dampak positif performa PHE kepada pendapatan negara 2022 secara total sebesar 8,77 miliar dolar AS yang terdiri dari pendapatan pajak pendapatan bukan pajak dan signature bonus. Dalam bidang environmental, social, and governance , PHE telah meletakkan fundamental yang kuat.
PHE secara konsisten berkontribusi untuk pengembangan kemandirian energi dan ekonomi masyarakat melalui berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tercermin pada penghargaan 28 beyond compliance PROPER, terdiri dari 7 PROPER Emas dan 21 PROPER Hijau. Kemudian, penurunan emisi sebesar 854.000 ton CO2 equivalent merupakan bagian keberhasilan program dekarbonisasi energi efisiensi dan low carbon power.
“Yang sangat membanggakan adalah keberhasilan CO2 injeksi Jatibarang atau CO2 injeksi pertama di Indonesia pada bulan Oktober 2022. PHE juga telah menginisiasi beberapa kerja sama CCUS/CCS di wilayah kerja eksisting,” ucapnya.