Karuna mendukung penuh langkah Erick yang mendorong pengembangan Candi Borobudur secara menyeluruh sebagai destinasi wisata yang memiliki nilai spiritual. Karuna meyakini langkah ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan luar negeri untuk datang ke Candi Borobudur.
"Sebanyak 42 persen penduduk Asia Tenggara beragama Buddha, kita berharap ini akan menambah trafik ke Candi Borobudur dan memberikan dampak besar bagi masyarakat," ujar Karuna.
Karuna menyampaikan antusiasme masyarakat menyambut Festival Purnama dapat terlihat dari tingginya tingkat okupansi hunian di sekitar Candi Borobudur yang sudah terisi penuh pada 4 Juni 2023. Pun dengan terjualnya 4.500 lampion yang akan diterbangkan saat prosesi puncak.
"Tahun lalu pengunjung hari puncak Waisak mencapai 340 ribu, itu dengan pembatasan (pandemi), tahun ini semoga lebih banyak karena kita ingin menghidupkan Candi Borobudur sebagai pusat sejarah Budha dunia," kata Karuna.
Banthe Dhamavudho Thera juga berharap perubahan Candi Borobudur akan membawa lebih banyak umat Budha dari seluruh negara untuk datang ke Indonesia. Dhamavudho menyebut hal ini akan membawa dampak besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
"Kita sejak 2016 sudah berkolaborasi dengan PT TWC. Kita harapkan makin banyak umat Budha datang dan otomatis masyarakat sekitar akan mendapat manfaat ekonomi dari penginapan, kuliner, dan suvenir," kata Dhamavudho
Dhamavudho menyampaikan Festival Purnama akan digelar pada 30 Mei hingga 4 Juni 2023. Dhamavudho mengatakan prosesi puncak akan dilaksanakan pada 4 Juni di Candi Borobudur dengan pelepasan lampion menyambut detik-detik Waisak.