EKBIS.CO, JAKARTA -- Bakrie Group melalui anak usaha PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menyatakan dukungannya secara penuh terhadap rencana pemerintah yang berniat membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya dengan menjajaki peluang kerja sama dengan raksasa mobil listrik asal China, BYD.
VKTR telah menjalin kerja sama dengan BYD sejak 2018. VKTR mendatangkan unit bus listrik yang menjadi bagian dari armada transportasi perkotaan di Indonesia. "Saat ini, Transjakarta telah mengoperasikan 52 bus listrik dengan merek BYD yang seluruh unit tersebut dipasok dari VKTR," jelas Komisaris Utama VKTR Anindya Bakrie, Senin (29/5/2023).
Saat ini, VKTR mendatangkan bus tipe K-9 secara completely built-up (CBU) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Tahap selanjutnya, VKTR mulai merintis proses pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia dengan mitra perusahaan perakitan lokal yang berpengalaman di bidangnya.
Anindya menegaskan bahwa prospek bisnis pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terbilang besar. Hal ini didukung oleh adanya perubahan besar-besaran industri kendaraan global yang tengah mengalami transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.
Menurut Anindya, VKTR akan berfokus dalam mengembangkan bisnis Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di segmen kendaraan komersial seperti bus dan truk. Berdasarkan data, kebutuhan bus di kota Jakarta saja mencapai lebih dari 10 ribu unit hingga tahun 2030.
"Jika menghitung potensi di seluruh Indonesia, maka angka 10.000 unit ini dapat menjadi 20 kali lipat lebih besar,” ujar Anindya.
Selain bus listrik, Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono, mengatakan, Perseroan juga merambah bisnis EV Truck atau truk listrik di tengah potensi pasar truk di Indonesia yang terus bertumbuh. Berdasarkan data, pada 2023 ini pasar EV truck diperkirakan melebihi 111ribu unit per tahun.
Menurut Gilarsi, tren pertumbuhan di sektor tambang, sawit dan lain sebagainya terus menguat dibanding 2022. "Indikator pertumbuhan juga terlihat di sektor logistik. Dengan banyaknya sektor yang mulai bergeliat, maka penjualan kendaraan niaga pun diperkirakan bakal sejalan," jelas Gilarsi.