Senin 29 May 2023 22:23 WIB

Luhut Akui Suka Investor China Karena Ini

Luhut menyebut China mau transfer teknologi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri China (Sichuan) - Indonesia Economic and Trade di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (29/5/2023). Luhut menyatakan, investor dari China berperan penting bagi Indonesia. Itu karena, mereka mau melakukan transfer teknologi.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri China (Sichuan) - Indonesia Economic and Trade di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (29/5/2023). Luhut menyatakan, investor dari China berperan penting bagi Indonesia. Itu karena, mereka mau melakukan transfer teknologi.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, investor dari China berperan penting bagi Indonesia. Itu karena, mereka mau melakukan transfer teknologi.

"Saya suka dengan China, karena technology sharing-nya. Dia mau sharing," ujar Luhut dalam China (Sichuan)-Indonesia Economic and Trade Conference di Jakarta, Senin malam (29/5/2023).

Baca Juga

Selama ini, kata dia, banyak orang menilai buruk mengenai investor China di Indonesia. Padahal, lanjutnya, investor asal Negeri Bambu tersebut banyak memberi keuntungan. 

"Orang banyak kritik saya, kok mau kalau ditipu gimana? Kalau bukan karena mereka kita enggak bisa ekspor 34 miliar dolar AS turunan nikel," kata Luhut.

Luhut pun menegaskan, Indonesia tidak memiliki utang kepada China walau banyak proyek kerja sama antarkedua negara. Semua kesepatakan, sambungnya, secara Business to Business (B to B).

Dalam paparannya, dia menyebutkan, akumulasi investasi China ke Indonesia sepanjang periode 2014-2022 menembus 30,80 miliar dolar AS. Investasi itu untuk 15.906 proyek.

Sementara Kementerian Investasi mencatat, pada 2022 China menempati posisi kedua sebagai negara yang paling banyak berinvetasi di Indonesia. Nilainya mencapai 5,18 miliar dolar AS.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement