EKBIS.CO, JAKARTA -- Kerja sama antara Indonesia dan Provinsi Sichuan, China, terus diperkuat, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Direktur Jenderal Departemen Perdagangan Provinsi Sichuan Xu Yixin mengatakan, kerja sama Sichuan dengan Indonesia berpotensi besar, terutama di bidang infrastruktur, pertanian, industri manufaktur, serta sumber daya alam.
“Untuk manufaktur mesin dan perusahaan berteknologi tinggi, kami sudah meliputi seluruh China. Lalu, secara global termasuk industri terkemuka,” ujarnya dalam Konferensi Ekonomi dan Perdagangan China (Sichuan)-Indonesia di Jakarta, Senin malam (29/5/2023).
Maka, lanjut dia, sistem industri Sichuan dan Indonesia dapat saling melengkapi. Dengan begitu, kedua pihak bisa saling memperkuat dan menguntungkan.
Disebutkan, Sichuan merupakan penghasil energi bersih, yaitu gas alam yang digunakan 60 persen dari seluruh industri di pesisir China bagian timur. Provinsi tersebut memiliki populasi 89 juta jiwa yang disebut sebagai pasar yang besar sehingga dapat dimanfaatkan oleh investor dari Indonesia.
“Berdasarkan RCEP China-Indonesia, kita telah menyepakati zero tax agreement commitment terhadap 700 kerja sama perdagangan. Kami berharap investor Indonesia bisa memanfaatkan pasar yang besar ini,” tutur Xu Yixin.
Dijelaskan, saat ini pemerintah Sichuan tengah mendorong pembangunan gudang internasional dan daerah bebas cukai di Surabaya, Bandung, dan Medan. Mereka pun mengembangkan e-commerce guna mendukung pemasaran sumber daya Indonesia seperti karet, batu bara, logam, dan sarang burung walet kepada publik China.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, China merupakan mitra dagang nomor satu bagi Indonesia. Total ekspor ke China mencapai 50,8 miliar dolar AS pada 2022. Menurut dia, sangat wajar jika Indonesia membidik pasar China yang memiliki 1,4 miliar penduduk.
"Market-nya besar, 1,4 miliar. Kalau Indonesia dan China digabung, itu akan menjadi 1,7 miliar penduduknya. Itu satu market yang sangat besar dengan kelas menengah di kita kira-kira mungkin ada 65 hingga 70 juta orang," ujar dia pada kesempatan serupa.
Kondisi tersebut menurut Luhut telah membuat hubungan ekonomi Indonesia dan China terus menguat. Ia pun meyakinkan para pengusaha China mengenai hubungan kedua negara yang terjalin erat.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, akumulasi investasi China ke Indonesia sepanjang periode 2014-2022 mencapai 30,80 miliar dolar AS dengan 15.906 proyek. Lalu, sepanjang periode 2014-2021, China berada di peringkat ketiga negara yang paling banyak berinvestasi di Tanah Air.