Rabu 31 May 2023 00:12 WIB

Produsen Mobil Listrik China Great Wall Motor Investasi 30 Juta Dolar AS di Thailand

Thailand menargetkan 30 persen produksi mobil listrik di tahun 2030.

Red: Firkah fansuri
Mobil listrik Good Cat by Ora, merek Great Wall Motor, ditampilkan di Bangkok International Motor show di Bangkok, Thailand, 22 Maret 2022.
Foto: Reuters
Mobil listrik Good Cat by Ora, merek Great Wall Motor, ditampilkan di Bangkok International Motor show di Bangkok, Thailand, 22 Maret 2022.

EKBIS.CO, BANGKOK- Produsen mobil listrik China, Great Wall Motor Co Ltd sedang menyelesaikan rencana untuk menginvestasikan hingga 30 juta dolar AS sekitar Rp 4,6 triliun dengan kurs Rp 15.000 per dolar AS untuk mendirikan pabrik perakitan baterai baru di Thailand. Di tahun berikutnya akan mulai membuat mobil listrik kompak.

“Perusahaan yang berbasis di Hebei ini juga mempertimbangkan untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di Thailand yang dapat mengerjakan truk pikap bertenaga baterai,” kata Narong Sritalayon, direktur pelaksana Great Wall Motor Thailand dalam sebuah wawancara sebagaimana dikutip Reuters, Senin (30/5/2023).

Baca Juga

Pembuat mobil memiliki 10 pusat pengembangan serupa secara global yang berfokus pada teknologi yang berbeda. “Investasi di Thailand, yang bertujuan untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik (EV) regional, sebagian akan bergantung pada subsidi pemerintah,” tambah Narong.

Meskipun Great Wall Motor China dan BYD Co Ltd telah melakukan investasi besar di Thailand, pembuat mobil Jepang termasuk Toyota Motor Corp dan Isuzu Motors Ltd mendominasi pasar mobil domestik negara tersebut, dengan truk pikap menyumbang lebih dari setengah penjualan tahun lalu. “Saya pikir ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari pasar truk pikap Thailand yang unik,” kata Narong.

Thailand, ekonomi manufaktur mobil terbesar kesepuluh di dunia, bertujuan untuk menggunakan pemotongan pajak dan subsidi untuk membantu mengubah sekitar 30 persen dari produksi tahunan 2,5 juta kendaraan negara itu menjadi mobil listrik (EV) pada tahun 2030, menurut rencana pemerintah.

Great Wall meluncurkan EV kompak Ora Good Cat di Thailand pada akhir 2021. Ini menjadi EV terlaris di negara itu tahun lalu, dengan varian termurah yang tercantum di situs web Great Wall dengan harga 828.500 baht Thailand (24.475 dolar AS) setelah subsidi pemerintah sebesar 230.500 baht .

Great Wall memasuki Thailand pada tahun 2020 setelah mengambil alih bekas pabrik General Motors Co yang saat ini membuat dua kendaraan hybrid Haval untuk dijual di negara tersebut.

Great Wall berencana untuk memulai produksi Ora Good Cat di Thailand tahun depan dan akan mencari lebih banyak komponen lokal, termasuk paket baterai, untuk memenuhi persyaratan di bawah skema insentif pemerintah untuk pembuat mobil.

“Fasilitas perakitan paket dapat membutuhkan investasi antara 500 juta hingga 1 miliar baht Thailand, dengan ukuran yang tepat bergantung pada rencana yang diperkirakan akan diselesaikan dalam enam bulan ke depan,” kata Narong.

SVOLT Energy Technology, anak perusahaan Great Wall yang telah memperluas kehadirannya di pasar lain seperti Eropa, akan memproduksi paket perakitan baterai di Thailand pada tahap awal, kata perusahaan itu.

Tetapi fasilitas tersebut dapat ditingkatkan untuk produksi sel baterai dengan investasi tambahan tergantung pada permintaan dan dukungan pemerintah Thailand. "Kami mungkin akan menjadi produsen kontrak baterai ke (produsen mobil) lain juga," kata Narong. "Itu juga akan meningkatkan kapasitas pabrik baterai."

CATL China  menyediakan paket baterai 63,1 kilowatt hour untuk varian Ora Good Cat 500 Ultra yang diimpor ke Thailand, tetapi Great Wall mengatakan saat ini tidak ada rencana untuk membeli baterai dari CATL untuk produksi lokalnya yang akan datang.

Thailand sedang dalam pembicaraan dengan CATL - pemasok baterai nomor satu dunia dengan pangsa pasar 37 persen - dan pembuat baterai lainnya untuk membangun fasilitas produksi di ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement