EKBIS.CO, JAKARTA -- Perwakilan delegasi dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian RI menghadiri gelaran Euroasian Economic Forum (EEF) 2023 untuk membahas isu ekonomi dan kerja sama perdagangan.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengekspor produk ke negara-negara Euroasian Economic Union (EAEU) berupa sawit, karet, kopi, teh, kakao beserta produk turunannya. Kemudian juga kelapa, produk ikan, buah-buahan serta sayur-sayuran.
"Untuk itu, Indonesia membuka peluang kerja sama ekonomi dan perdagangan seluas-luasnya untuk negara anggota EAEU," kata Musdhalifah.
Peluang itu ia dapati setelah menghadiri salah satu sesi forum EAEU-Indonesian Business Dialogue. Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman menjelaskan, Indonesia saat ini tengah fokus mengembangkan pasar nontradisional bagi tujuan ekspor produk unggulan. Kawasan Eurasia merupakan salah satu tujuan utama di Eropa Timur.
Tak hanya EAEU-Indonesia Business Dialogue, Delegasi Kemenko Perekonomian juga terlibat aktif dalam berbagai forum lainnya di antaranya Business Breakfast: EAEU-Indonesia, Indonesia-Belarus Business Forum, Business-to-Business Meetings serta Moscow Export Day 2023.
Pada banyak kesempatan tersebut, Rizal menyatakan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara anggota EAEU pada sektor ekonomi dan perdagangan. "Indonesia mendukung penuh pelaksanaan Indonesia-EAEU Free Trade Arrangement (FTA) melalui percepatan penyelesaian proses perundingan dalam waktu dua tahun," kata Rizal.
Adapun EEF merupakan forum bisnis tahunan Uni Eurasia, yang terdiri dari Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belarus dan Armenia, serta diadakan secara bergantian di negara anggota EAEU. EEF ke-2 pada 2023 ini berlangsung pada 24-25 Mei 2023 dengan mengangkat tema "Eurasian Integration in a Multipolar World".
EEF 2023 dilaksanakan bersamaan dengan Supreme Eurasian Economic Council di mana Presiden Rusia Vladimir Putin beserta empat Kepala Negara Anggota EAEU menghadiri acara tersebut.