EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan bahwa Provinsi Papua Barat memiliki potensi besar dalam perdagangan dan pariwisata nasional.
Isy menjelaskan Papua Barat kaya hasil pertanian dan hutan. Selain itu, produk pariwisatanya juga cukup lengkap mulai dari wisata bawah laut hingga hutan dan pegunungan.
"Papua Barat potensinya sangat luar biasa untuk diangkat. Komoditas-komoditas mulai dari kopi, pala, rumput laut, pariwisatajuga cukup banyak mulai dari bawah laut, cagar alam, hutan wisata dan banyak lagi sehingga perlu diangkat," ujar Isy dalam webinar Bangga Buatan Indonesia: Ayo Papua Barat Mendunia diikuti di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Berdasarkan data Kemendag,pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada Kuartal I 2023 sebesar 3,13 persen secara tahunan.
Kontribusi produk regional domestik bruto (PRDB) menurut lapangan usaha yang cukup tinggi berasal dari industri pengolahan makanan dan minuman sebesar 29,56 persen. Disusul dengan pertambangan dan penggalian 18,98 persen serta konstruksi 11,71 persen.
Isy menyebutkan nilai ekspor terbesar di Papua Barat pada Maret 2023 berasal dari migas yang mencapai 276,31 juta dolar AS atau 98,89 persen dari total ekspor. Sedangkan nonmigas sebesar 3,09 juta dolar AS.
Lebih lanjut, China menjadi negara tujuan ekspor utama Papua Barat dengan kontribusi sebesar 171,51 juta dolar AS atau mencapai 61,38 persen dari total ekspor.
"Untuk itu, ini adalah hal yang perlu kita angkat salah satunya adalah dalam rangka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata Indonesia," kata Isy.
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dilangsungkan pada 10-12 Mei 2023 guna lebih mengenalkan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) unggulan.
Program ini merupakan sebuah kesempatan untuk mendorong produk usaha mikro kecil dan menengah naik kelas sehingga punya jangkauan pemasaran yang luas. Selain itu, banyak potensi pariwisata yang juga bisa dikembangkan.