EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus menjalankan berbagai program yang telah dicanangkan hingga 2024 mendatang. Di antaranya program Kredit Usaha Rakyat atau KUR pertanian sebagai penguat modal usaha tani di seluruh Indonesia. Dari akses kredit tersebut diharapkan kesejahteraan dan produksi nasional mengalami peningkatan.
Diketahui, penyerapan KUR sektor pertanian tahun 2022 mencapai 113,43 trilliun atau 126,04 persen dari target penyerapan sebesar 90 trilliun. Dari angka sebanyak itu jumlah debitur mencapai 2,7 juta. Adapun tahun 2023 ini target penyerapan KUR sektor pertanian mencapai 100 trilliun.
Sampai dengan tanggal 10 Juni 2023 tercatat telah terserap sebesar 25,12 triliun atau 25,12 persen dengan debitur sebesar 532.321.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan bahwa penyerapan KUR diharapkan mampu membangun dan memantapkan komitmen bersama antara Bank Himbara, Bank Daerah, BSIP, Gubernur dan Walikota seluruh Indonesia untuk meningkatkan produksi.
"Setiap Gubernur berkomitmen menyerap KUR dan KUA ini sebesar Rp 100 miliar, dan setiap Bupati/Walikota sebesar Rp 50 miliar. Melalui komitmen ini minimal akan terserap KUR sektor pertanian sebesar 30 triliun," katanya.
Ali melaporkan, penyerapan Kredit pembelian Alsintan tahun 2023 mencapai Rp 9,5 miliar untuk pembelian alsintan sebanyak 22 unit. Antara lain untuk pembelian Combine Harvester dan TR 4.
"Selanjutnya untuk akselerasi implementasi penyerapan Kredit Usaha Alsintan akan dilakukan dengan mengoptimalkan brigade alsintan di seluruh Indonesia bekerjasama dengan Badan Standarisasi lnstrumen Pertanian (BSIP) melalui BPSIP di seluruh Indonesia yang menjadi komandannya," jelasnya.
Selain KUR, berbagai program lainya yang ada di Direktorat PKH, Tanaman Pangan, Perkebunan, SDM sampai penelitian juga terus berjalan dengan baik. Kementan berkomitmen akan memajukan sektor pertanian melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.