EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (20/6/2023). Kemarin, IHSG ditutup melemah sebesar 0,19 persen atau terpangkas 12,49 poin di level 6.686,06.
"IHSG diprediksi bergerak variatif dalam range 6.650–6.760," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih dalam risetnya, Selasa (20/6/2022).
Sentimen dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo telah menerima 7.400 aduan terkait jalan rusak di sejumlah daerah di Indonesia dan memastikan telah menindaklanjuti seluruh laporan tersebut. Perbaikan terhadap semua jalan rusak menjadi penting guna memperbaiki jalur logistik, mobilitas, dan akan berimbas kepada perekonomian Tanah Air.
Lebih lanjut, Presiden menyebutkan selama memimpin Indonesia, 311 ribu jalan di desa telah diperbaiki dan selesai dibangun dan 2.040 kilometer jalan tol telah terbangun. Presiden menekankan pembangunan jalan tol untuk mempercepat mobilitas barang dan jasa.
Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) membukukan surplus transaksi modal dan keuangan sebesar 48,4 miliar dolar AS pada April 2023, menandai kenaikan kelima dalam enam bulan terakhir dari surplus sebesar 129 miliar dolar AS yang direvisi naik pada bulan sebelumnya.
Arus masuk bersih swasta asing tercatat sebesar 2,5 miliar dolar AS. Penduduk asing juga meningkatkan kepemilikan mereka atas sekuritas jangka panjang di AS pada April 2023. Total pembelian bersih adalah 97,6 miliar dolar AS.
Pembelian bersih oleh investor asing swasta sebesar 59,4 miliar dolar AS, sedangkan pembelian bersih oleh lembaga resmi asing sebesar 38,3 miliar dolar AS.
Dengan berbagai sentimen tersebut, Ajaib Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dipertimbangkan secara teknikal.
1. WIKA
Buy : 545
TP: 565
Stop loss: <530
Secara teknikal WIKA membentuk pola long body candle pada perdagangan terakhir dan mampu breakout pergerakan rata-rata (5,20,50) hari. Hal ini juga tercermin dari peningkatan volume secara signifikan.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) siap melego sahamnya di tiga ruas jalan tol, yaitu Manado-Bitung (Mabit), Balikpapan-Samarinda (Balsam), dan Soreang-Pasirkoja (Soroja). Di samping itu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tengah melakukan verifikasi terhadap emiten BUMN karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengenai penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 8 triliun.
2. SCMA
Buy: 164
TP: 169
Stop loss: <160
Secara teknikal, signifikansi bullish dalam jangka pendek mencapai 91 persen regresi, hal ini juga mengindikasikan potensi harga akan bertahan dalam trend pembalikan, disusul oleh peningkatan volume serta konsistensi MACD histogram pada area positif.
Surya Citra Media (SCMA) akan menebar dividen Rp 410,84 miliar. Besaran dividen ini diambil sekitar 48,5 persen dari tabulasi laba bersih tahun buku 2022 yang sebesar Rp 846,36 miliar. Dengan demikian, para pemegang saham akan menerima jatah setoran dividen sebesar Rp 6,5 per lembar dengan asumsi yield empat persen.
3. SMRA
Buy: 700
TP: 720
Stop loss: <685
Secara teknikal, SMRA bertahan dalam upward channel dan berpotensi kembali menguji resisten psikologis sejalan dengan peningkatan volume dan oscillator pada area netral.
Kenaikan suku bunga cenderung terbatas sehingga dapat menjadi katalis positif untuk sektor ini. Laba bersih SMRA melesat 55,23 persen yoy menjadi Rp 271,72 miliar pada kuartal I 2023. Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bersih 2,02 persen dari Rp 1,47 triliun pada kuartal I 2022 menjadi Rp 1,50 triliun.