Adapun proyeksi produksi beras tahun ini diperkirakan mencapai 31,9 juta ton atau naik tipis dari tahun lalu sekitar 31,4 juta ton. Namun, akibat El Nino, target produksi di tahun ini bisa meleset imbas gagal panen akibat kekeringan.
Khudori tak menampik, tambahan impor beras dapat memberikan dampak psikologis terhadap pasar maupun para petani. Namun, jika berdasarkan pada rencana pemerintah, di mana impor akan didatangkan bila memang dibutuhkan, semestinya tidak menjadi polemik.
“Nah, yang kita tidak tahu, kontrak itu untuk berapa lama? Misal sampai tahun depan, pemerintah akan punya opsi untuk menimbang impor beras dieksekusi atau tidak dalam jangka waktu yang cukup panjang,” katanya.
Hal yang terpenting, kata Khudori, setiap impor beras yang masuk tidak langsung digelontorkan ke pasar, tapi digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti operasi pasar maupun bantuan pangan.