Kamis 22 Jun 2023 12:53 WIB

Luhut Uji Coba Tumpangi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan Kecepatan Maksimum

Dalam sesi uji coba perjalanan dari Stasiun Halim ke Tegalluar memakan waktu 45 menit

Red: Gita Amanda
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) beserta jajaran meninjau Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (22/6/2023). Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan uji coba menumpangi KCJB dari Stasiun Halim menuju Stasiun Tegalluar dengan kecepatan maksimum 385 kilometer per jam. Selain itu, Menko Marves  bersama rombongan meninjau sejumlah fasilitas, sarana dan prasarana pendukung KCJB di Stasiun KCJB Tegalluar serta Depo KCJB.
Foto:

Luhut Binsar menyebutkan masyarakat yang berdomisili di sekitar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan diajak untuk mencoba menumpang kereta cepat tersebut. Menurutnya, hal tersebut merupakan instruksi Presiden Joko Widodo agar masyarakat pun sama-sama bisa merasakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Sehingga dia pun berharap proyek itu rampung tepat waktu pada Agustus 2023.

"Dengan harapan rakyat juga merasakan bagaimana kereta cepat ini, dari Jakarta itu coba LRT, dan coba kereta cepat, sampai di Padalarang kira-kira 30 menit, dan sampai di sini 45 menit," kata Luhut usai menumpang kereta cepat di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023).

Luhut mengatakan proyek yang segera rampung itu merupakan hasil kerja sama antara pekerja Indonesia bersama pekerja Cina selama lima tahun ke belakang. Selain itu, menurutnya, pemerintah daerah di sepanjang jalur kereta cepat itu pun turut membantu mengakselerasi pembangunan kereta cepat itu.

Dari hasil uji coba yang dilakukannya, menurutnya, kereta cepat itu cukup nyaman saat ditumpangi meski dalam kecepatan tinggi. Saat dia menumpang, menurutnya, kereta cepat itu melaju dengan kecepatan maksimum yakni 385 kilometer per jam."Jadi proyek ini akan selesai nanti kita harapkan tepat waktu," kata Luhut.

Dia pun berharap dengan adanya proyek itu, akan ada transfer teknologi dari Tiongkok ke Indonesia. Sehingga ke depannya Indonesia bisa melakukan hilirisasi sendiri untuk membangun proyek-proyek secara mandiri dan menciptakan lapangan kerja.

"Di Cina itu 40 ribu kilometer kereta cepat, jadi mereka sangat advance dan terbaik di dunia, dan mereka juga ingin melakukan transfer teknologi kepada kita," kata Luhut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement