Ahad 25 Jun 2023 11:50 WIB

Konser 'Renaissance' Beyoncé Disalahkan Atas Laju Inflasi di Swedia

Beyoncé tengah menggelar konser Renaissance yang dimulai di Swedia pada Mei lalu.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Beyonce tengah menggulirkan tur dunia Renaissance.
Foto:

Seorang ekonom di bank korporat Nordik SEB Group, Marcus Widén, mengatakan pengeluaran hiburan dan hotel tinggi pada Mei itu tidak cukup untuk menjadi anomali sejarah. Dia juga merasakan ada kenaikan harga tinggi pada Mei.

"Jadi, meskipun Beyoncé mungkin merupakan dorongan besar, saya pikir itu adalah tekanan kuat secara umum pada sektor ini pada Mei," ujar Widén.

Seperti di banyak negara Eropa, Swedia menghadapi inflasi yang tajam dan biaya rumah tangga yang lebih tinggi sejak invasi Rusia ke Ukraina mengganggu pasar grosir energi dan jaringan distribusi. Negara-negara Uni Eropa yang menggunakan mata uang euro secara kolektif tergelincir ke dalam resesi, hal itu dikonfirmasi oleh badan statistik blok tersebut pada pekan ini, dengan produk domestik bruto turun 0,1 persen dalam tiga bulan terakhir dibandingkan periode sama pada tahun lalu.

Swedia memilih untuk tidak mengadopsi euro pada 2003 untuk mempertahankan mata uang krona. Swedia juga mengatasi pandemi Covid-19 lebih baik daripada beberapa negara tetangganya, sebagian dengan menjaga agar bisnis dan gedung publik tetap buka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement