EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) terus mengajak masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik. Lewat kampanye 'Pakai Molis Funday 2023' yang diselenggarakan di Cilandak Town Square (Citos) Jakarta, Ahad (25/6/2023), kolaborasi antar-BUMN terus dilakukan untuk menurunkan emisi karbon melalui akselerasi ekosistem kendaraan listrik.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri BUMN Erick Thohir menilai perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus bertumbuh. Potensi ini harus terus dijaga dengan terus meningkatkan awareness masyarakat.
Erick menegaskan, BUMN akan terus hadir dan menjadi motor utama dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sebagai upaya penurunan emisi karbon. Lewat kolaborasi BUMN ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diciptakan secara end to end dari hulu hingga hilir. Mata rantai yang komprehensif ini mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
"BUMN hadir dari hulu sampai hilir. Kita ingin menciptakan ekosistem, karena kita mau pengguna motor listrik merasa aman dan nyaman. Kita ini tidak hanya ingin meningkatkan penjualannya saja, tapi kita ingin meningkatkan ekosistemnya," kata Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (25/6/2023).
Dalam acara ini, PT PLN (Persero) menampilkan ekosistem pengembangan kendaraan listrik. Mulai dari showcase Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), sampai hasil inovasi berbagai jenis motor konversi dari BBM menjadi Motor Listrik.
Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN terus memperbanyak infrastruktur kendaraan listrik seperti SPKLU dan SPBKLU sehingga masyarakat tak perlu ragu untuk beralih. PLN juga siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"PLN akan terus mendukung program pemerintah untuk mempercepat ekosistem kendaraan listrik. Ke depannya, PLN akan terus mendorong pembangunan infrastruktur demi memudahkan pengguna motor listrik (molis). Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi PLN dalam mendukung transisi energi bersih," ujar Darmawan.
Beralih ke kendaraan listrik menjadi pilihan strategis, mengingat sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon di Indonesia.
"Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,5 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,5 kWh listrik emisinya setara 1,5 kg CO2e," kata Darmawan.
Apalagi, kata Darmawan, listrik yang disediakan untuk mengisi daya kendaraan juga akan semakin bersih, menyusul mulai dibangunnya pembangkit yang berbasis energi baru terbarukan (EBT).
"Artinya, pada kondisi saat ini pun, menggunakan kendaraan listrik sudah mampu mengurangi emisi lebih dari 35 persen. Seiring dengan pembangkit PLN yang menuju ke EBT, maka ke depan kendaraan listrik emisinya akan nol," ucap Darmawan.
Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) Bernardi Djumiril mengatakan keikutsertaan GESITS sebagai salah satu produsen molis dalam ajang ini guna mendukung penuh upaya percepatan transisi penggunaan Molis di Indonesia.
Bernardi berharap melalui kampanye ini, masyarakat bisa mengetahui kelebihan kendaraan listrik dan kemudian beralih dari kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kami berharap, dengan adanya pameran khusus Molis ini akan menjadi momentum yang baik untuk terus memperkenalkan karya inovasi anak bangsa sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mendorong pola fikir dan perilaku berkendara ramah lingkungan," kata Bernardi.