EKBIS.CO, JAKARTA -- Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) menggelar kegiatan BREATH Session dengan para pekerja sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental pekerja dalam menjaga dan menunjang produktivitas sehari-hari.
Kesehatan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan menjadi prioritas bagi setiap orang. Demikian juga dalam menunjang peningkatan produktivitas pekerja dan keberhasilan bisnis sebuah korporasi maka perlu didukung dengan pekerja yang memiliki kesehatan yang prima.
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero sebagai BUMN yang telah melakukan merger pada Oktober tahun 2021 terus melakukan upaya transformasi agar terus mampu meningkatkan kualitas layanan dan kinerjanya sehingga memberikan nilai tambah bagi semua stakeholdernya. Sebagai rangkaian proses transformasi yang berjalan secara berkesinambungan, proses merger Pelindo memberikan tantangan, dinamika dan beban kerja baru dengan peningkatan kuantitas dan kompleksitas yang akan direspon secara berbeda oleh setiap individu pekerja.
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sebagai salah satu subholding Pelindo bidang usaha non petikemas terus melakukan upaya peningkatan kesadaran pekerja akan pentingnya kesehatan kerja, salah satunya melalui program sharing session bertajuk BREATH (Balancing Resilience, Energy, and Health) Session.
Program ini bertujuan memberikan kesadaran dan sebagai kegiatan promotif yang berusaha mendukung peningkatan produktivitas pekerja SPMT. Program promotif ini berupa kegiatan yang bersifat promosi terhadap upaya-upaya untuk menjaga kesehatan pekerja.
Edi Priyanto Direktur SDM SPMT menyebutkan kegiatan BREATH Session sebagai upaya dalam mewujudkan dan menjaga kesehatan pekerja yang meliputi keadaan fisik, mental dan sosial yang lengkap, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam menghadapi tantangan dan tuntutan perubahan tersebut, diperlukan upaya promotif dan preventif terhadap program kesehatan pekerja.
“Upaya tersebut tak hanya kepada pekerja namun juga ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang akibat dari pekerjaan,” jelasnya dalam siaran pers.
Edi kembali melanjutkan bahwa upaya-upaya peningkatan kesehatan meliputi peningkatan pengetahuan kesehatan, pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, pembudayaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja, penerapan gizi kerja dan peningkatan kesehatan fisik dan mental.
Sekretaris Perusahaan Fiona Sari Utami menyebutkan sebagai media interaktif antara manajemen dan pekerja, BREATH dilaksanakan secara rutin setiap bulan dengan tema kesehatan, rohani, psikologi, bina mental dan sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan softskill pekerja yang dewasa ini juga tidak kalah pentingnya dengan program pengembangan hardskill.
“Kegiatan BREATH Session yang dimulai pada bulan Juni ini merupakan momentum awal dari program yang dicanangkan berkelanjutan. BREATH Sessiin Edisi 1 dilaksanakan secara online dengan mengambil tema 'How to Maintain our Mental Health' dengan menghadirkan narasumber Edi Priyanto Direktur SDM SPMT,” kata Fiona
“Kegiatan perdana tersebut diikuti oleh ratusan pekerja SPMT Group agar mampu memahami akan pentingnya kesehatan mental mulai dari mengenali tanda-tanda, faktor risiko, hingga belajar praktik-praktik untuk memelihara kesehatan mental secara efektif,” sebut Fiona.
“Kasus kesehatan mental mungkin saja ada di sekitar kita namun tidak kita sadari, sedangkan kesehatan mental ini berdampak pada kondisi fisik kita. Kesehatan sendiri menurut WHO adalah sehat secara fisik, mental, dan sosial, namun pada kesempatan ini kita fokus kepada kesehatan mental yang tidak terlihat tapi selalu ada disekitar kita,” ujar Edi mengawali kegiatan BREATH Session.
Pada kesempatan ini Edi juga menyampaikan bahwa kesehatan mental merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. “Orang dengan kesehatan mental yang baik akan mampu menggunakan potensi dirinya secara maksimal dan mampu berpikir positif. Berpikir positif adalah kunci untuk membawa energi positif yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar mulai dari keluarga hingga lingkungan kerja,” katanya.
Edi memaparkan beberapa hal terkait kesehatan mental mulai dari pengertian, standar kesehatan, penyakit mental apa saja yang perlu diwaspadai bersama dengan tanda ataupun gejalanya, cara menjaga kondisi mental, dampak dari stres, burnout, dan trauma kerja terhadap kondisi mental pekerja, hingga action step yang membantu pekerja menjaga kesehatan mental.
“Cara menjaga kesehatan mental seseorang dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya mulai dari menghargai diri sendiri karena hanya kita yang mampu menghargai diri kita, temukan cara mengelola stres, baik itu olahraga rutin atau hal lainnya, bersyukur pada hal yang dimiliki, dan memelihara hubungan baik dengan orang lain," ujar Edi pada paparan cara menjaga kesehatan mental.
“Pada poin akhir, lakukan diet sehat dan seimbang, olahraga rutin sesuai kesenangan agar secara sadar kita mampu melaksanakannya secara konsisten, dan terakhir usahakan tidur yang cukup untuk membantu kesehatan kita," kata Edi.
Diharapkan dengan terlaksananya program ini sebagai langkah awal tindakan promotif dan preventif kesehatan di lingkungan kerja SPMT Grup, mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja, menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berdaya saing untuk kesinambungan perusahaan.