EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 60 juta dolar AS untuk di 2023. Anggaran yang setara Rp 1 triliun itu jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Selama tiga tahun terakhir kami sudah genjot capex untuk pembagunan pabrik, baik untuk menyelesaikan pabrik smelter maupun untuk penembahan kapasitas produksi Mixed Nickel-Cobalt Hydroxide Precipitate," kata Direktur Utama NCKL Roy Arfandy, Rabu (28/6/2023).
Hingga kuartal I 2023, Perseroan telah menyerap capex sekitar 18 juta dolar AS atau setara Rp 268,20 miliar. Penggunaan capex terbesar antara lain untuk penyelesaian fasilitas produksi di PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF). Saat ini, delapan fasilitas produksi di PT HJF sudah mulai berjalan dan beroperasi.
Perseroan juga sudah merealisasikan dana yang dihimpun dari Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 5,8 triliun. Dari aksi penawaran perdana saham, afiliasi Grup Harita tersebut berhasil mengantongi dana segar Rp 9,9 triliun.
Belum lama ini, Perseroan melaporkan telah mengucurkan pinjaman kepada anak usahanya, yakni PT Gane Permai Sentosa dengan jumlah pinjaman yang dikucurkan mencapai Rp 194,26 miliar. NCKL juga memberi pinjaman kepada PT Jikodolong Megah Pertiwi Rp 114,28 miliar yang akan digunakan untuk belanja modal.
"Semua penggunaan dana IPO sudah sesuai dengan yang kami rencanakan di prospektus. Dana IPO yang saat ini tersisa sebesar Rp 4 triliun akan digunakan secara bertahap untuk pembangunan fasilitas produksi," jelas Suparsin.