Kamis 29 Jun 2023 15:06 WIB

Ahli Jabarkan Dampak Positif Pembangunan 13 Tol bagi Ekonomi Indonesia

Penting bagi Indonesia untuk mempunyai infrastruktur yang memadai dan merata.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Sebanyak 13 ruas tol baru akan dioperasikan hingga akhir 2023 ini.
Foto: Dok Republika
Sebanyak 13 ruas tol baru akan dioperasikan hingga akhir 2023 ini.

EKBIS.CO,  JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus melanjutkan penyelesaian pembangunan jalan tol dengan menargetkan 13 ruas jalan tol baru. Seperti dikutip dari Antara, Kamis (29/6/2023), ini akan mulai beroperasi pada akhir 2023 dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas multimoda bagi pelayanan sistem logistik nasional yang lebih efisien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing.

Untuk 13 ruas baru yang ditargetkan akan beroperasi hingga akhir 2023 adalah Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan seksi 4-6 (28,2 km), Tol Ciawi Sukabumi seksi 2 (11,9 km), Tol Cibitung - Cilincing seksi 4 (7,7 km), Tol Cimanggis - Cibitung seksi 2 (23,01 km), Tol Serpong - Cinere seksi 2 (3,6 km), Tol Sigli - Banda Aceh seksi 5-6 (13,2 km).

Baca Juga

Selanjutnya dilanjut Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat seksi 1-2 (38,45 km), Tol Pasuruan - Probolinggo seksi 4A (8,57 km), Tol Jakarta - Cikampek II Selatan paket 3 (31,25 km), Tol Serpong - Balaraja seksi 1B (5,4 km), Tol Kisaran - Tebing Tinggi (47,6 km), dan Tol Binjai - Langsa (26,2km), serta Simpang Indralaya - Prabumulih (64,7 km).

Sebagai negara kepulauan, penting bagi Indonesia untuk mempunyai infrastruktur yang memadai dan merata untuk mendukung mobilisasi dan meningkatkan perekonomian untuk setiap wilayah di Indonesia. 

Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang baik mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing negara. Infrastruktur yang baik juga mampu melancarkan distribusi dan mobilitas barang, baik itu operasi saat pengangkutan bahan mentah maupun barang akhir. Waktu yang lebih singkat dan efisien membuat harga produk menjadi kompetitif.

 

Meningkatnya infrastruktur transportasi di suatu wilayah juga membuat peningkatan sarana dan prasarana menjadi lebih merata. Saat pemerataan berjalan dengan baik, tidak ada lagi yang namanya wilayah tertinggal sehingga kemiskinan di suatu wilayah dapat lebih teratasi. Selain transportasi, infrastruktur komunikasi juga perlu dibenahi. Dengan meningkatkan pembangunan dalam bidang transportasi dan komunikasi, kesenjangan tidak akan terjadi.

 

CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu pembangunan infrastruktur yang sangat penting adalah transportasi karena merupakan tulang punggung penghubung untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dan pengembangan wilayah.

Infrastruktur yang memadai juga memiliki kontribusi sosial dalam hal pendidikan, kesehatan, perumahan, fasilitas  rekreasi dan sebagainya sehingga dapat memajukan kualitas hidup dan juga meningkatkan produktivitas pekerja. 

“Meskipun tanggung jawab utama ada di pundak pemerintah namun tetap perlu adanya peran aktif dari pihak swasta, para investor dan juga masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam rangka mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Johanna.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement