EKBIS.CO, BADUNG -- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat 9.743.788 penumpang, yang dilayani selama enam bulan periode Januari hingga Juni 2023.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (7/7/2023), menyebut, penumpang tersebut terdiri atas 5.195.806 penumpang internasional dan 4.547.982 penumpang domestik. Selama enam bulan terakhir, tercatat pergerakan tertinggi terjadi pada Juni, dengan1.926.546 penumpang dan 11.618 pergerakan pesawat baik domestik maupun internasional.
"Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi pascapandemi. Terdapat peningkatan jumlah penumpang sebesar sembilan persen dibandingkan Mei," kata Handy.
Peningkatan jumlah penumpang sepanjang Juni, menurutnya, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti pada rute internasional dipengaruhi oleh pergerakan maskapai Emirates Airbus A380 yang beroperasi sejak 1 Juni.
"Dengan kapasitasnya hingga 615 penumpang, angka keterisian dari penerbangan pesawat Airbus A380 mencapai 95 persen," ujarnya.
Selain itu, dari sisi domestik peningkatan penumpang pada Juni juga dipengaruhi oleh libur sekolah dan cuti bersama.
Selama Juni, tercatat Bandara NgurahRai melayani 909.341 penumpang domestik, dengan rincian 463.549 penumpang datang dan 445.792 penumpang berangkat. Kemudian, penumpang internasional sebanyak 1.017.205 orang dengan rincian 511.447 penumpang datang dan 505.758 penumpang berangkat.
"Selain itu, kami juga mencatat sebanyak 6.464 pergerakan pesawat domestik dan 5.154 pergerakan pesawat internasional," tambah Handy.
Untuk domestik sepanjang Juni, Jakarta menjadi rute tersibuk dengan 459.887 penumpang, disusul Surabaya 119.186 penumpang dan Bandung 51.092 penumpang. Sementara, untuk rute internasional, Singapura memimpin dengan melayani 229.884 penumpang, dilanjutkanKuala Lumpur 136.503 penumpang, dan Melbourne 83.041 penumpang.
Dari seluruh penumpang yang dilayani, WNA Australia masih jadi warga negara yang paling banyak datang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai, dilanjutkan India, dan China pada Juni.
Dengan jumlah penumpang yang tumbuh positif karena mudahnya melakukan perjalanan udara pascapandemi. "Kami memproyeksikan pelayanan kepada 20 juta penumpang pada 2023," kata Handy.