Senin 10 Jul 2023 15:10 WIB

Brand Footprint 2023: Ini 6 Merek Paling Banyak Disukai Rumah Tangga Indonesia

Brand Footprint Indonesia tahun ini mewakili pilihan 97 persen rumah tangga di RI

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kantar Indonesia yang merupakan Divisi Worldpanel, baru saja mengeluarkan laporan terbaru yaitu Brand Footprint Indonesia 2023. Brand Footprint adalah penelitian tahunan yang dilakukan  untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen. Brand Footprint mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.
Foto: dok Kantar Indonesia
Kantar Indonesia yang merupakan Divisi Worldpanel, baru saja mengeluarkan laporan terbaru yaitu Brand Footprint Indonesia 2023. Brand Footprint adalah penelitian tahunan yang dilakukan untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen. Brand Footprint mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Managing Director of Kantar Indonesia, Venu Madhav, menyampaikan, kondisi ekonomi makro di Indonesia pada 2022 menunjukkan resiliensi dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sekitar lima persen. Meski demikian, pada 2022, juga merupakan tahun yang menantang bagi konsumen di Indonesia dengan adanya inflasi sepanjang tahun. 

"Oleh karena itu, konsumen beradaptasi dengan menyesuaikan pengeluaran rumah tangga dan mengatur ulang prioritas sehingga memengaruhi pilihan brand yang dibeli di sepanjang tahun. Pilihan brand yang berubah-ubah tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi FMCG brands untuk dapat tetap dipilih konsumen," kata Venu dalam siaran pers di Jakarta, Senin (10/7/2023).

Kantar Indonesia yang merupakan Divisi Worldpanel, baru saja mengeluarkan laporan terbaru, yaitu Brand Footprint Indonesia 2023. Brand Footprint adalah penelitian tahunan yang dilakukan  untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen. Brand Footprint mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh. 

"Brand Footprint Indonesia tahun ini mewakili 97 persen rumah tangga di berbagai kota besar dan kota kecil di seluruh daerah urban dan rural Indonesia dari 70 juta populasi rumah tangga," ujar Venu.

Dia menjelaskan, sekitar 45 persen brand dari total 550 brand berhasil meningkatkan consumer reach points (CRP)-nya. Angka itu lebih tinggi dari tahun lalu, yaitu hanya 41 persen brand yang berhasil meningkatkan CRP-nya. 

"Pertumbuhan brand-brand tersebut dipengaruhi oleh peningkatan penetrasi dan frekuensi. Berdasarkan hasil studi tahun ini, 36 persen brand dapat bertumbuh CRP nya karena berhasil hanya dengan meningkatkan penetrasi di pasar, 21 persen brand bertumbuh karena berhasil meningkatkan frekuensi belanja, dan sisanya 44 persen berhasil meningkatkan CRP dari kombinasi kenaikan penetrasi dan frekuensi," ujar Venu.

Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Corina Fajriyani, menjelaskan dalam studi tahunan Brand Footprint, pihaknya menggunakan sebuah metode yang disebut CRP untuk mengukur sejauh mana suatu brand berhasil menjangkau konsumen. 

CRP menggabungkan tingkat penetrasi, yaitu jumlah rumah tangga yang membeli brand tersebut, dengan frekuensi pembelian brand tersebut oleh konsumen. "Dengan kata lain, nilai CRP memberikan gambaran tentang seberapa sering sebuah brand dipilih oleh konsumen," kata Corina.

Indomie tetap mempertahankan posisi teratas dari the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia. Posisi berikutnya di peringkat dua hingga enam juga diduduki brand yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, dan Kapal Api.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement