EKBIS.CO, NEW DELHI – Perusahaan mobil listrik China BYD Co telah mengajukan proposal investasi 1 miliar dolar AS untuk membangun pabrik mobil listrik dan baterai di India. BYD akan bermitra dengan perusahaan lokal dalam mewujudkan rencana tersebut.
“BYD dan Megha Engineering and Infrastructures yang berbasis di Hyderabad telah mengajukan proposal kepada regulator India untuk membentuk usaha patungan EV,” kata sejumlah sumber yang mengetahui rencana tersebut dan meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada, Reuters, Jumat (14/7/2023).
Proposal Investasi BYD di India untuk mempersiapkan genderang perang dengan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla setelah sebelumnya perebutan pasar mobil listrik kedua perusahaan tersebut terjadi di China dan berlanjut di Eropa. Dan kini akan terjadi di India karena Tesla beberapa waktu sebelumnya telah mengajukan proposal investasi untuk membangun pabrik Tesla di negara itu. Padahal BYD telah lebih dahulu masuk di India.
“Rencana jangka panjang BYD di India membangun jajaran lengkap mobil listrik merek BYD di India dari hatchback hingga model mewah,” kata salah satu dari tiga sumber tersebut.
BYD, produsen EV dan kendaraan hibrida plug-in terbesar di dunia, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Perusahaan sebelumnya mengatakan berencana untuk mendirikan pabrik di India, yang sekarang menjadi pasar mobil terbesar ketiga di dunia.
Kementerian Perdagangan dan Industri Berat India tidak segera membalas permintaan komentar.
Dorongan BYD ke India adalah bagian dari ekspansi globalnya yang cepat untuk menantang Tesla, yang masih memimpin dalam penjualan kendaraan listrik. Jika investasi India disetujui, BYD akan hadir di semua pasar mobil global utama kecuali Amerika Serikat.
Tesla baru-baru ini memulai kembali pembicaraan dengan pemerintah India setelah menunda rencana untuk memasuki pasar negara itu tahun lalu ketika gagal mendapatkan bea pajak yang lebih rendah pada kendaraan impor dalam pembicaraan dengan pejabat.
BYD telah menginvestasikan 200 juta dolar AS di India di mana ia menjual SUV listrik Atto 3 dan e6 EV ke armada perusahaan, dan berencana meluncurkan sedan listrik mewah Seal tahun ini.
Total kapasitas produksi yang diajukan oleh BYD belum jelas. Pembuat baterai Blade serta EV yang sudah jadi itu memiliki rencana untuk meningkatkan produksi hingga 100.000 EV setiap tahun di India selama beberapa tahun ke depan. Tetapi kemungkinan dalam tahap awal dengan mengirimkan suku cadang kendaraan untuk dirakit di negara tersebut sebagai salah cara untuk membangun rantai pasokan. , kata salah satu sumber.
Menurut sumber proposal investasi juga mencakup rencana BYD dan Megha Engineering untuk mendirikan stasiun pengisian daya di India dan membangun pusat penelitian dan pengembangan serta pelatihan.
Proposal bersama datang di tengah aturan investasi yang lebih ketat. Sejak 2020, India memperketat pengawasan terhadap investasi dari negara-negara tetangga, termasuk China.
Kontrol tersebut memaksa Great Wall Motor menangguhkan rencana investasi 1 miliar dolar AS di pasar India dan mendorong unit MG Motor SAIC milik negara China untuk mencari mitra lokal.
BYD yang berbasis di Shenzhen memasuki pasar India pada tahun 2007 dengan memproduksi baterai dan komponen untuk pembuat ponsel.
Pada 2013 mulai membangun bus listrik dengan Megha Engineering, di bawah perusahaan patungan bernama Olectra Greentech .
BYD, singkatan dari Build Your Dreams, menjual total 1,86 juta BEV dan hibrida plug-in pada tahun 2022. Di India, EV menghasilkan lebih 1 persen dari total penjualan mobil sebesar 3,8 juta pada tahun 2022, tetapi pemerintah ingin meningkatkannya. menjadi 30 persen pada tahun 2030.
Di India, BYD akan bersaing dengan produsen mobil domestik Tata Motors dan saingannya dari China MG Motor yang saat ini mendominasi penjualan mobil listrik.