Senin 17 Jul 2023 14:42 WIB

Erick Bersyukur Talenta BUMN Dipercaya Jokowi dan Kementerian Lain

Banyak talenta BUMN dipercaya oleh banyak kementerian untuk dijadikan ujung tombak.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir (keempat dari kanan), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan), Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani (kedua dari kanan), dan mantan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury (ketiga dari kanan) saat inaugurasi Wakil Menteri BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Foto: Dok Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir (keempat dari kanan), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan), Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani (kedua dari kanan), dan mantan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury (ketiga dari kanan) saat inaugurasi Wakil Menteri BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/7/2023).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penunjukan Wakil Menteri (Wamen) BUMN Pahala Nugraha Mansury sebagai wamen luar negeri dan Staf Khusus Menteri BUMN bidang Komunikasi Nezar Patria sebagai wamen komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) merupakan bukti kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kementerian lain kepada talenta BUMN.

"Banyak talenta BUMN itu dipercaya oleh banyak kementerian untuk dijadikan ujung tombak daripada transformasi di kementerian tersebut," ujar Erick saat inagurasi wakil menteri BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Baca Juga

Saat pertama dilantik sebagai menteri BUMN, Erick mengaku meminta adanya dua-tiga wamen untuk membantunya membenahi BUMN. Erick menyebut keberadaan wamen sangat penting mengingat jumlah BUMN yang begitu banyak, yakni 142 BUMN pada 2019.

Erick menyampaikan, transformasi berhasil merampingkan jumlah BUMN menjadi 108 BUMN dan ditargetkan menciut hingga 41 BUMN pada akhir tahun. Erick mengatakan, hal ini akan membantu memetakan dan akselerasi transformasi BUMN. 

"Pernyataan saya waktu itu. Kalau 142 BUMN ya bisa saja dikelola dua-tiga wamen. Kita harus terus lanjutkan transformasi ini," kata Erick. 

Erick menilai hal ini akan berdampak positif dalam sinergitas BUMN dengan kementerian lain. Erick mencontohkan saat Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin diangkat menjadi menteri kesehatan (menkes).

"Alhamdulillah ketika Pak Budi di Kemenkes, sinergi Kementerian BUMN dengan Kemenkes jauh lebih baik. Sehingga saat hadapi Covid-19 bisa menyelesaikan hal-hal yang bisa kita lakukan maksimal," ujar Erick. 

Harapan serupa pun disampaikan Erick kepada Pahala. Erick berharap Pahala tetap menjalin hubungan dengan Kementerian BUMN. Erick mengatakan, Kementerian BUMN dan Kemenlu punya misi penting dalam memperbaiki rantai pasok Indonesia di pasar global, baik untuk sektor pangan, tambang, hingga energi. 

"Hal ini sejalan dengan globalisasi di mana kita mau tidak mau lebih mandiri, dengan stok bahan baku kota. Kemarin Bapak Presiden rapat rapat bilateral di Australia mengangkat isu ini juga. Hal hal ini terus kita selaraskan," kata Erick. 

Erick menyampaikan, Presiden Jokowi juga akan berkunjung ke Afrika. Erick meminta BUMN untuk mengoptimalkan potensi kerja sama di Afrika. "Saya sudah ketemu direksi BUMN, ini bisa terjadi tidak hanya dalam cash, tapi infrastruktur ditukar dengan investasi atau bahan baku yahg mereka bisa berikan ke kita," ujar Erick. 

Selain itu, Erick melanjutkan, BUMN dan Kemenlu juga bisa meningkatkan kerja sama dalam memberikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Erick akan mengerahkan seluruh BUMN yang memiliki perwakilan di luar negeri membantu Kemenlu dalam meningkatkan perlindungan terhadap PMI.

"Karena tidak mungkin mendiamkan 9 juta PMI di mana 50 persen ilegal dan mohon maaf banyak kaum perempuan dengan kondisi memprihatinkan karena tidak ada perlindungan apa pun, tidak ada asuransi, saya lihat sendiri ketika saya ketemu mereka, memang pelecehan seksual terjadi dan mereka tidak ada perlindungan sama sekali," kata Erick. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement