EKBIS.CO, JAKARTA-- Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen pada tahun ini. Per kuartal I 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen secara tahunan atau meningkat dari pertumbuhan pada kuartal IV 2022 sebesar 5,01 persen.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2023 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi kuartalan sebelum pandemi sebesar 5,3 persen. Dalam proyeksi terbarunya, ADB menilai meski terjadi normalisasi, permintaan domestik hanya akan tumbuh moderat pada tahun ini.
"Permintaan itu sangat berpengaruh terhadap konsumsi domestik, yang menjadi penopang utama produk domestik bruto Indonesia. Saat ini konsumsi belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan belanja dan pertumbuhan investasi tertahan oleh sikap wait and see dari para pelaku bisnis," tulis ADB dalam laporannya dikutip pada Kamis (20/7/2023).
Selain itu, pertumbuhan ekspor Indonesia diperkirakan melambat karena base effect dan permintaan yang lebih rendah dari negara mitra dagang, yang diperkirakan berlanjut. Pada 2024, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia menguat lima persen.
Sejalan dengan itu, ADB memperkirakan laju inflasi di dalam negeri sebesar 3,8 persen secara rata-rata pada akhir 2023 dan akan terjaga pada tingkat tiga persen pada 2024.
Di kawasan, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara melambat ke 4,6 persen pada tahun ini dan 4,9 persen tahun depan. Angka itu melambat dibandingkan dengan perkiraan ADB pada April lalu, masing-masing sebesar 4,7 persen dan lima persen.