Rabu 26 Jul 2023 23:32 WIB

Airlangga: Proyek Strategis Nasional Menjadi Economic Driver Indonesia

Sebanyak 158 proyek strategis nasional telah beroperasi dalam delapan tahun terakhir

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Foto udara proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris di Gardu Pandang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023). Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Leuwikeris untuk mengoptimalkan pemanfaatan ketersediaan air sebesar 5,30 miliar kubik per tahun dari Sungai Citanduy itu sudah mencapai 85,97 persen dengan target proses impounding atau pengisian awal selesai pada Desember tahun 2023 mendatang.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Foto udara proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris di Gardu Pandang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023). Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Leuwikeris untuk mengoptimalkan pemanfaatan ketersediaan air sebesar 5,30 miliar kubik per tahun dari Sungai Citanduy itu sudah mencapai 85,97 persen dengan target proses impounding atau pengisian awal selesai pada Desember tahun 2023 mendatang.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Pemerintah menyebut proyek strategi nasional termasuk di dalamnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), merupakan salah satu upaya transformasi ekonomi. Sebagai economic driver bagi Indonesia, proyek strategi nasional perlu didukung oleh kualitas SDM yang berdaya saing. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen pada kuartal pertama 2023 termasuk tinggi di antara negara G20. Optimisme juga tergambar dari sektor industri yang berada level ekspansif, tergambar dari angka PMI Manufaktur Indonesia sebesar 52,7 persen.

"Kondisi ini menjadi bekal terkait upaya pemerintah melakukan transformasi ekonomi. Adanya infrastruktur yang dibangun melalui PSN juga menjadi penting bagi Indonesia untuk bisa lepas dari middle income trap," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/7/2023).

“Kita ketahui ke depan pada 2035 Indonesia berpotensi lepas dari jebakan negara menengah. Jebakan negara menengah ini hanya bisa dilakukan kalau kita punya masyarakat yang produktif," ucapnya.

Airlangga menjelaskan dukungan upaya pembangunan kawasan, pemerintah juga mendorong pembangunan kualitas sumber daya manusia yang ada sekitar kawasan.

“Oleh karena itu, politeknik-politeknik itu penting. Kalau tidak, masyarakat sekitar tidak langsung menikmati. Pemerintah juga mendorong agar CSR-CSR wajib ke wilayah di sekitar lokasi kegiatan ekonomi berada. Kita tidak ingin melihat ekonomi tinggi, pembangunannya tinggi, tetapi masih ada angka kemiskinan,” ucapnya.

Terkait pembangunan infrastruktur, Airlangga menyebut Indonesia memiliki energy cost yang murah. Hal ini membuktikan bahwa infrastruktur Indonesia dibangun secara efisien dan berdaya saing. 

Indonesia juga mendorong reformasi industri 4.0 berbasis digital, yang didukung dengan pembangunan infrastruktur. "Karena bonus demografi kita tinggal 13 tahun. Tidak semua negara lulus dari middle income trap. Kuncinya tentu adalah infrastruktur, baik darat, udara, dan laut. Indonesia butuh SDM yang sehat dan cerdas. Siap bersaing dengan perubahan artificial inteligence. Nah itu yang paling penting,” ucapnya.

Dalam pembangunan proyek strategis nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berperan mengoordinasikan Kementerian/Lembaga dan mengawal pembangunan proyek strategis nasional agar berjalan sesuai target. Sebagai penopang utama transformasi ekonomi, sebanyak 158 proyek strategis nasional telah beroperasi dalam delapan tahun terakhir, dengan nilai investasi sebesar Rp 1.107,2 Triliun.

Selanjutnya Airlangga juga menyinggung tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Sebagai salah satu bagian dari proyek strategis nasional, pembangunan IKN dapat mendorong diversifikasi ekonomi menjadi representasi kemajuan bangsa.

Terkait pertemuan Indonesia dalam Global Crisis Response Group (GCRG) beberapa waktu lalu. Airlangga menyampaikan Indonesia menjadi champion dalam GCRG karena dinilai mampu menangani tantangan-tantangan yang tengah dialami dunia, salah satunya terkait pangan karena dalam proyek strategis nasional juga terdapat pembangunan food estate.

Selain itu, Airlangga juga menyampaikan Indonesia sedang mengajukan diri untuk menjadi anggota OECD. Selain didukung oleh berbagai negara, upaya masuk ke OECD ini menjadi roadmap penting menuju Indonesia Maju.

“Semoga dengan conference ini masyarakat menjadi aware apa yang kita bangun secara fisik, di darat, di udara, di laut, dan itu semuanya membuat ekonomi kita lebih berdaya saing,” ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement