EKBIS.CO, JAKARTA -- Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (26/7/2023) waktu setempat. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi selama 22 tahun
Suku bunga acuan semalam naik dinkisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen. Ini merupakan kenaikan yang ke-11dalam 12 pertemuan terakhirnya.
Tingkat suku bunga ini adalah nikai yang hampir mitip sesaat sebelum jatuhnya pasar perumahan pada 2007.
Bank sentral AS juga mengatakan tetap "sangat memperhatikan" risiko inflasi, membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Keputusan Fed, yang dirilis sekitar setengah jam setelah penyelesaian untuk emas Comex, adalah yang pertama dari serangkaian pengumuman kebijakan dari bank-bank sentral global utama, termasuk Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Jepang, yang akan keluar minggu ini.
Dengan "sedikit kejelasan baru" tentang jalur atau pola kenaikan suku bunga Fed di masa depan, pasar akan fokus pada konferensi pers Fed untuk perincian tentang jalur suku bunga atau apakah Fed dalam pola bertahan, kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di US Bank Asset Management.
Bank sentral AS telah mengisyaratkan setidaknya dua kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini, mengingat tren inflasi masih jauh di atas target tahunan bank.
Tetapi Fed Fund berjangka menunjukkan bahwa pasar memperkirakan kemungkinan yang lebih besar bahwa kenaikan Rabu (26/7/2023) akan menjadi yang terakhir bagi Fed untuk tahun ini, meskipun bank sentral tidak memberikan indikasi seperti itu.