Senin 07 Aug 2023 14:02 WIB

BPS: Sektor Manufaktur Jadi Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi

Sektor manufaktur menyumbang 0.98 persen dari total pertumbuhan ekonomi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Aktivitas di pasar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi pada kuartal II 2023 tumbuh 5,17 persen.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Aktivitas di pasar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi pada kuartal II 2023 tumbuh 5,17 persen.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi pada kuartal II 2023 tumbuh 5,17 persen. Sektor industri pengolahan atau manufaktur menjadi sektor penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023, yakni sebesar 0,98 persen.

“Pertumbuhan ekonomi year-on-year sebesar 5,17 persen, sebetulnya 0,98 persen dari 5,17 persen itu disumbangkan oleh manufaktur, yang kedua adalah perdagangan sebesar 0,68 persen, kemudian yang ketiga transportasi 0,63 persen, kemudian infokom 0,51 persen, dan yang lainnya 2,37 persen,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers rilis BPS yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Baca Juga

BPS telah menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,17 persen secara tahunan (yoy), sedangkan secara kuartalan (q-to-q), pertumbuhan ekonomi tercatat 3,86 persen q-to-q. Edy menilai angka tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang solid di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan.

Secara pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) per sektor, industri pengolahan, perdagangan, dan transportasi menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2023.

PDB sektor industri pengolahan atau manufaktur tumbuh sebesar 4,88 persen (yoy), dengan ditopang oleh industri makanan minuman (mamin) yang juga tumbuh sebesar 4,62 persen. Selain itu, PDB manufaktur juga didorong oleh peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) serta peningkatan konsumsi makanan dan minuman saat periode Idul Fitri dan Idul Adha.

Pendorong pertumbuhan ekonomi lainnya yaitu PDB sektor perdagangan yang tercatat tumbuh 5,25 persen dengan ditopang peningkatan aktivitas produksi.

Dari segi perdagangan besar dan eceran, mobil dan sepeda motor tumbuh 4,97 persen didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, konsumsi dan mobilitas masyarakat. Selain itu, perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh sebesar 6,56 persen dengan didorong oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor.

Sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi lainnya yaitu transportasi & pergudangan yang tumbuh solid 15,28 persen seiring peningkatan mobilitas masyarakat.

Didukung oleh angkutan udara yang tumbuh 32,88 persen seiring peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.

Angkutan laut yang tumbuh 18,26 persen didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang, serta angkutan rel yang tumbuh 19,40 persen sejalan dengan peningkatan mobilitas setelah penghapusan PPKM pada akhir 2022 dan momen liburan.

“Ini didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang sejalan dengan peningkatan mobilitas setelah penghapusan PPKM pada akhir tahun 2022 dan momen liburan. Banyak sekali momen liburan di tahun 2023 di triwulan II terutama pas libur lebaran dan sekolah,” ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement