Rabu 09 Aug 2023 09:41 WIB

Momentum Pemulihan Semester II 2023, Dirut BNI Yakin Semua Sektor Ekonomi Bangkit

Debitur BNI memiliki potensi pertumbuhan yang baik di era pemulihan semester II 2023.

Red: Gita Amanda
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, strategi pertumbuhan selektif dan terukur telah membuat perseroan memiliki debitur yang berkualitas di setiap sektor. (ilustrasi)
Foto: Wisnu Aji Prasetiyo/RepublikaTV
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, strategi pertumbuhan selektif dan terukur telah membuat perseroan memiliki debitur yang berkualitas di setiap sektor. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menorehkan pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan pada paruh pertama 2023. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan BNI dalam mendorong debitur berkualitas di setiap sektor ekonomi untuk melakukan ekspansi bisnis berkelanjutan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, strategi pertumbuhan selektif dan terukur telah membuat perseroan memiliki debitur yang berkualitas di setiap sektor. Bahkan, debitur BNI memiliki potensi pertumbuhan yang baik khususnya di era pemulihan semester kedua tahun ini.

Baca Juga

"Sebenarnya kami selalu berpendapat bahwa ekspansi sebuah sektor ekonomi akan selalu memberikan multiplier effect yang merata ke sektor ekonomi untuk tumbuh. Tinggal bagaimana setiap pelaku ekonomi dalam mengelola kesempatan yang ada. Jadi, semua sektor itu unggulan dan berpotensi," katanya dalam siaran pers, Rabu (9/8/2023).

Royke menambahkan, saat ini kebutuhan dalam negeri juga selalu meningkat sehingga kondisi ini menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Bahkan, hal ini juga menyebabkan kebutuhan hilirisasi produk-produk sektor hulu di dalam negeri menjadi lebih tinggi. Menurutnya, hal ini dapat terlihat cukup jelas di beberapa sektor mulai dari komoditas energi, farmasi hingga perkebunan.

Jika proyek hilirisasi ini berjalan, maka akan ada kebutuhan untuk pembuatan pabrik, penyerapan tenaga kerja hingga kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi. "Terciptanya multiplier effect ini tentunya akan membuat tiap-tiap sektor membutuhkan modal, salah satunya lewat kredit perbankan, dan akhirnya perbankan juga lebih baik dalam menjalankan fungsi intermediasinya," ujarnya. 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement