EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) secara resmi menjadi perusahaan ke-63 yang mencatatkan saham perdana atau melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023 ini.
MSIE berhasil meraih dana sebesar Rp 36 miliar dari aksi korporasi berupa IPO. Direktur MSIE Ian Griffin Prawiromaruto menjelaskan perseroan menawarkan sebanyak 360 juta saham baru atau setara 24,66 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Perseroan menawarkan harga penawaran umum kepada masyarakat sebesar Rp 100 per saham.
“Perseroan memiliki visi dan misi untuk terus berkontribusi terhadap perkembangan dunia pendidikan, dengan menyediakan infrastruktur modern dengan skema jangka panjang dan sewa yang terjangkau,” kata Ian melalui siaran pers, Kamis (10/8/2023)
Maka demikian, menurutnya, penyedia pendidikan tidak perlu mengeluarkan modal awal yang besar ekspansi usaha, dan cukup fokus terhadap peningkatan kualitas pendidikan, seperti perumusan kurikulum, penyiapan tenaga pengajar berkualitas, dan kegiatan belajar mengajar yang optimal.
“IPO diharapkan akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan brand image dan GCG perseroan, serta meningkatkan kemampuan ekspansi usaha perseroan lebih cepat dan lebih baik,” ujar Ian.
Dalam kesempatan sama, Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Hary Herdiyanto meyakini IPO MSIE akan menjadi salah satu pilihan menarik bagi calon investor di tengah maraknya IPO pada tahun 2023 ini.
Menurutnya, faktor-faktor seperti pendapatan yang pasti, aliran kas yang berkelanjutan, kondisi keuangan yang sehat, serta struktur penawaran yang menarik, akan menjadi pertimbangan utama bagi para calon investor untuk berinvestasi.
CEO KB Valbury Sekuritas Oh Cheolwu berharap IPO emiten penyedia infrastruktur pendidikan ini akan mendorong lebih banyak perusahaan sejenis untuk melangsungkan IPO, akan mendorong pertumbuhan sektor pendidikan di Indonesia.
Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek PT MNC Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas.
Sebagai informasi, sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.