Jumat 11 Aug 2023 06:45 WIB

Menko Airlangga: Industri Otomotif Jadi Backbone Pertumbuhan Ekonomi  

Industri alat angkutan adalah yang selalu tumbuh sejak kuartal II 2021.

Red: Friska Yolandha
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjajal truk Fuso seusai pembukaan pameran otomotif GIIAS 2023 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis (10/8/2023). GIIAS 2023 yang diikuti 49 merek kendaraan penumpang, komersil, dan kendaraan roda dua, menampilkan puluhan model dan teknologi terkini dari industri otomotif Indonesia termasuk kendaraan berbasis listrik.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjajal truk Fuso seusai pembukaan pameran otomotif GIIAS 2023 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis (10/8/2023). GIIAS 2023 yang diikuti 49 merek kendaraan penumpang, komersil, dan kendaraan roda dua, menampilkan puluhan model dan teknologi terkini dari industri otomotif Indonesia termasuk kendaraan berbasis listrik.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa industri otomotif menjadi backbone/tulang punggung pertumbuhan perekonomian nasional. Hal itu ditunjukkan oleh industri pengolahan yang mampu tumbuh 4,88 persen secara tahunan (yoy) dengan kontribusi sebesar 18,25 persen terhadap PDB. 

Sementara itu, Industri Alat Angkutan juga tumbuh sebesar 9,66 persen dengan kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 1,42 persen. “Backbone-nya adalah industri otomotif,” kata Menko Airlangga melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga

Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan 'The 30th Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS)'. Adapun Industri Alat Angkutan merupakan salah satu industri yang selalu mencatatkan pertumbuhan positif selama sembilan kuartal berturut-turut sejak kuartal II 2021 sampai dengan kuartal II 2023.

Berdasarkan laporan terakhir dari Institute for Management Development (IMD), daya saing Indonesia melompat 10 tingkat, dari 44 menjadi 34 dengan dengan performa ekonomi yang menjadi kuncinya. “Ini juga akibat dari Undang-Undang Cipta Kerja, reform di perburuhan kita nomor satu,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Menko Airlangga menambahkan bahwa pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekspor dan juga mendorong penurunan karbon di Indonesia dengan penggunaan kendaraan listrik. Ia juga berharap hasil dari GIIAS tahun ini dapat meningkat dari tahun sebelumnya.

Dalam kegiatan tersebut, Menko Airlangga meninjau seluruh booth yang ada dalam pameran. Menko Airlangga juga secara simbolis menyematkan sertifikasi TKDN pada salah satu produk asli buatan Indonesia yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut.

Adapun pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal II tahun ini mencapai 5,17 persen (yoy), membuat catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tujuh kuartal berturut-turut berada di atas 5 persen (yoy).

Berdasarkan data Bank Dunia (World Bank) yang diperbarui pada Juli 2023, Indonesia juga kembali masuk dalam upper middle income country. Indeks PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juli 2023 juga melanjutkan tren ekspansif selama 23 bulan berturut-turut, yakni pada level 53,3, yang mana capaian tersebut menunjukkan tingginya optimisme para pelaku industri manufaktur di Indonesia di tengah ketidakstabilan kondisi global dan melemahnya pasar dunia.

Lebih lanjut Menko Airlangga mengatakan bahwa GNI per capita Indonesia berada pada 4.580 dolar AS, dan diharapkan nanti di akhir tahun 2024 mencapai 5.500 dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement