EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan, berdasarkan pengalaman kejadian El Nino pada 2015, Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan sangat berkontribusi terhadap produksi beras. Pasalnya, saat El Nino, lahan-lahan rawa yang biasa airnya tinggi menjadi surut dan potensial ditanami padi.
"Menambah luas tanam di Kalimantan Selatan ini bisa 100.000 hektare, mesti kerja keras mengejar potensi tanam. Jadi, sesuai petunjuk Bapak Menteri (Mentan Syahrul Yasin Limpo) pada bulan Agustus-September ini mengejar luas tambah tanam 500.000 hektare di 10 provinsi. Tidak hanya meng-handle tanam hingga panen tapi sekaligus asuransi, KUR, penggilingan hingga offtaker dan pasarnya sebagai cadangan pangan," jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Barito Kuala, Mujiyat mengatakan, dalam menghadapi dampak El Nino, pertanian di Barito Kuala sangat membutuhkan bantuan pompanisasi dan pipanisasi yang memadai. Meski demikian, hingga saat ini perkembangan pertanian di Barito Kuala tidak menghadapi kendala karena budi daya dan panen padi hingga saat ini terus dilakukan meskipun musim kemarau.
"Kehadiran Pak Menteri (Mentan) membuat kami bahagia. Semoga kehadiran Pak Menteri di Barito Kuala terus tanam padi dan hasilnya yang unggul. Sejak Covid-19, Kabupaten Barito Kuala dilanda banjir, tapi hari ini padi tumbuh baik, mulai menguning dan mulai panen. Panen padi di Barito Kuala sudah mulai di bulan Mei," katanya.