EKBIS.CO, PALANGKARAYA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan penguatan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) provinsi setempat melalui berbagai program dan kegiatan untuk mendukung penguatan ekonomi ASEAN.
"Seiring pertumbuhan ekonomi ASEAN yang sejalan dengan peningkatan UMKM di Kalimantan Tengah, kami turut mendukung dengan mendorong lembaga jasa keuangan memberi akses keuangan bagi pelaku UMKM," kata Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di Palangka Raya, Senin (14/8/2023).
Dukungan untuk terwujudnya ekonomi ASEAN yang semakin baik, dinilainya sangat penting, guna menghadirkan pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat di wilayah ASEAN.
Adapun upaya penguatan sektor UMKM yang dilakukan OJK, di antaranya dapat dilihat dari penyaluran kredit dari bank umum kepada UMKM di Kalimantan Tengah yang selalu meningkat proporsinya. "Pada Juni 2023 proporsi penyaluran kepada UMKM sebesar 36 persen, meningkat dari 2022 yang memiliki proporsi sebesar 33 persen," ujarnya.
Pertumbuhan UMKM di Kalteng pun kian meningkat, berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM provinsi setempat, kinerja UMKM pada 2021 dan 2022 memiliki pertumbuhan yang sangat baik. Pada 2021 pertumbuhan UMKM mencapai 17,46 persen atau 11.191 unit serta pada 2022 semakin baik lagi dengan capaian hingga 69,88 persen atau 121.458 unit.
Lebih lanjut, untuk mendorong peningkatan UMKM di Kalimantan Tengah, OJK menginisiasi beberapa program yang salah satunya adalah Kredit Melawan Rentenir dengan pemberian bunga rendah dengan proses yang mudah.
Program Kredit Melawan Rentenir yang telah dimiliki perbankan Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Bank Kalteng dengan produknya adalah Betang Berkah dan UMKM Berkah, BPR Sampuraga Cemerlang dengan produknya Kredit Tabung dan BPR Artha Sukma Sejahtera dengan produknya berupa Kurda.
Dengan adanya program Kredit Melawan Rentenir diharapkan mempermudah UMKM dalam meningkatkan permodalan dengan mengakses kredit berbiaya rendah sehingga terhindar dari rentenir dan dapat meningkatkan kapasitas usaha lebih optimal.
"Di sisi lain, sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, kami juga mendukung upaya pemerintah dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK)," ujarnya.
Dia menjabarkan, melihat kawasan wilayah Kalimantan Tengah yang subur dan memiliki potensi besar untuk menjaga keseimbangan iklim global, dalam hal ini pada kawasan gambut sesuai keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni Kalimantan Tengah memiliki 35 kesatuan hidrologis gambut (KHG) dengan luas 4.675.105 Ha atau setara dengan 55,62 persen dari Pulau Kalimantan.
OJK dalam mendukung program emisi gas rumah kaca melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah memiliki rencana dalam pembentukan kluster pertanian dan perkebunan jagung di wilayah Gunung Mas bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai pendamping para petani dalam mengembangkan ekosistem pertanian jagung.
"Program ini memberi inovasi baru dengan didukung adanya fasilitas smart technology yang ramah lingkungan, dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil pertanian," katanya.