Rabu 23 Aug 2023 21:17 WIB

Membuka Jalan Bekerja di Negeri Sakura

Penduduk Jepang yang mayoritas lansia membuat negara itu butuh banyak tenaga kerja.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Gita Amanda
Lewat perusahaan yang ia dirikan, Keihin Corp, Mahmudi berencana mengembangkan usaha jasa penyaluran tenaga kerja termasuk pembinaan dan inovasi digitalnya.
Foto:

Tips sebelum bekerja di Jepang 

Mahmudi Fukumoto, selaku CEO Keihin Corp menyampaikan, pemuda Indonesia yang telah lulus SMA dan ingin bekerja di Jepang dapat memperkuat keahlian bahasa Jepang. Mahmudi mengatakan, setelah itu, mereka bisa mengikuti ujian Japan Language Proficiency Test (JLPT) level N4. Kemudian, diperlukan juga sertifikasi kejuruan sesuai dengan keterampilan SSW antara lain caregiver, sektor pertanian, otomotif, dan lain-lain. 

"Setelah punya itu, sudah bisa mengantre untuk bekerja di Jepang," ujarnya.

Terkait persiapan mental, Mahmudi menekankan harus ada kedisplinan tinggi. Hal itu, ujarnya, adalah salah satu nilai penting yang sangat diperhatikan oleh orang Jepang.

Untuk kebutuhan finansial, Mahmudi mengaku, kehadiran BNI sudah banyak memberikan kemudahan bagi WNI maupun diaspora Indonesia di Jepang. Mahmudi juga berharap, BNI bisa semakin aktif memberikan edukasi terkait layanan perbankan bagi para pekerja di Jepang.

 

"Saya kira BNI siap memberikan layanan finansial termasuk jasa pengiriman uang dengan kurs yang kompetitif untuk pekerja Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement