EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap berada dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3 persen. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial BI.
"Sinergi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan," kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Agustus 2023, Kamis (24/8/2023).
Perry optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 juga masih akan terus tumbuh positif. Dia memproyeksikan pada 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 4,7 hingga 5,5 persen.
"Jadi inflasi Indonesia rendah dan pertumbuhan ekonomi kita relatif tinggi. Bahkan lebih tinggi dari China untuk tahun ini," ungkap Perry.
Dia menjelaskan, perekonomian Indonesia saat ini tumbuh kuat didukung oleh permintaan domestik. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 tercatat sebesar 5,17 persen secara tahunan yang meningkat dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,04 persen.
Perry mengungkapkan, sumber pertumbuhan terutama dari kuatnya permintaan domestik. Hal tersebut sejalan dengan kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta peningkatan investasi di tengah kinerja ekspor yang menurun karena melemahnya perekonomian dan harga komoditas dunia.
Berdasarkan Lapangan Usaha, Perry menyebut seluruh sektor mencatat pertumbuhan positif. "Ini dengan pertumbuhan yang tinggi tercatat pada sektor jasa seperti transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum, serta perdagangan besar dan eceran.
Secara spasial, pertumbuhan sebagian besar wilayah meningkat dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua. Perry menegaskan, perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal III 2023 tetap baik.
"Ini sebagaimana tecermin pada perkembangan penjualan eceran, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur dan ekspektasi penghasilan," ucap Perry.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memastikan tekanan inflasi juga terus menurun. Bahkan, Perry mengatakan inflasi semakin terkendali dalam sasaran tiga plus minus satu persen.
"Inflasi IHK Juli 2023 tercatat rendah yaitu 3,08 persen secara tahunan yang menurun dari inflasi Juni 2023 sebesar 3,52 persen," kata Perry.Dia menjelaskan, penurunan inflasi terjadi di seluruh kelompok. Inflasi inti turun menjadi 2,43 persen secara tahunan dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,58 persen.