EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Timah Tbk (TINS) menjadikan Desa Paku Kabupaten Bangka Selatan sebagai daerah sentra produksi cabai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini sebagai langkah perusahaan meningkat perekonomian warga desa itu.
"Saat ini kami tengah melatih 12 kelompok petani cabai di Paku untuk mewujudkan desa tersebut sebagai sentra cabai di Babel," kata Kabid Hubungan Masyarakat Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Sihaan di Pangkalpinang, Ahad (27/8/2023).
Ia mengatakan, pelatihan pengembangan pertanian cabai ini serta bantuan sarana pertanian di Desa Paku Kabupaten Bangka Selatan, sebagai upaya PT Timah Tbk untuk meningkatkan produksi cabai lokal untuk memenuhi kebutuhan cabai masyarakat yang tinggi. "Kami berharap pengembangan budi daya tanaman cabai ini dapat menekan harga dan juga mengurangi ketergantungan pasokan cabai dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi," kata Anggi.
Ketua Gapoktan Sinar Baru Desa Paku Amir Mukimin mengungkapkan, kesenangannya mendapatkan pelatihan budidaya cabai dari PT Timah Tbk, untuk menambah wawasan petani dalam mengembangkan dan menangani hama cabai. "Saat ini luas pertanian cabai di Desa Paku sudah sekitar 10 hektare dan dikelola 12 kelompok tani. Dalam satu kelompok tani itu juga terdapat sekitar 7 hingga 10 orang anggota," kata Amir.
Ia menyatakan produksi cabai yang dihasilkan petani rata-rata sekitar 200 hingga 300 kilo per pekan. Kalau untuk penghasilan petani sendiri tergantung harga cabai yang saat ini tidak menentu. "Terkadang Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram, bahkan kami pernah menjual itu diharga tertinggi Rp 125 ribu per kilogram," kata dia.
Amir berharap PT Timah Tbk dapat membantu dalam memberikan pengetahuan tentang pemasaran dan manajemen, sehingga para petani bisa menikmati hasil yang lebih maksimal. "Kami sangat bersyukur atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh PT Timah, karena sangat membantu petani dalam mengembangkan pertanian cabai ini," ungkap Amir.