Langkah strategis yang dilakukan antara lain optimalisasi produksi yang berfokus pada empat plant terbesar milik WSBP, yaitu Plant Gasing (Sumatera Selatan), Plant Bojonegara (Banten), Plant Prambon (Jawa Timur), dan Plant Karawang (Jawa Barat). Pertimbangan optimalisasi produksi pada Plant tersebut didukung adanya pasokan bahan baku dari Quarry milik sendiri.
WSBP juga mengungkapkan bahwa telah berhasil meningkatkan kinerja pemasaran sampai dengan semester I 2023. Dimana perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) WSBP tumbuh 46 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Perseroan mengklaim hasil tersebut mencerminkan strategi perusahaan dapat berjalan sesuai target tanpa mengurangi kualitas layanan kepada pelanggan. Selain itu, sesuai dengan amanat Perjanjian Perdamaian, WSBP juga akan melakukan divestasi aset pabrik serta peralatan.
Divestasi yang akan dilaksanakan berorientasi pada optimalisasi dan penguatan postur posisi keuangan WSBP. Tindakan efisiensi biaya dan strategi inovatif ini sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan memenuhi kesepakatan dengan seluruh kreditur dalam Perjanjian Perdamaian melalui penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik.